Korban serangan di Yaman (foto), |
Serangan terlebut yang menurut kelompok bantuan medis internasional telah menewaskan 10 orang anak.
"Koalisi membantah menargetkan sebuah sekolah", kata juru bicara koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, dalam sebuah pernyataan berbahasa Inggris kepada kantor berita AFP.
"Pesawat itu mengebom sebuah kamp pelatihan unuk milisi kudeta... di Saada", ungkapnya, merujuk pada militan Syi'ah Houthi yang dituduh merekrut "anak-anak sebagai anggota baru".
Sebelumnya, kelompok Dokter Lintas Batas (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengatakan bahwa 10 anak tewas, sementara 28 lainnya terluka pada hari Sabtu (13/8) dalam serangan udara koalisi pimpinan di sebuah sekolah di Haydan, sebuah kota di provinsi Saada yang dikuasai Houthi .
Juru bicara MSF, Malak Shaher, kepada AFP mengatakan bahwa jumlah korban yang diterima dari rumah sakit lapangan semuanya berusia di bawah 15 tahun dan "para korban serangan udara di sebuah tempat pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Haydan".
Namun, menurut Asseri, pemerintah Yaman telah mengonfirmasi kepada koalisi bahwa tidak ada sekolah di daerah tersebut.
"Situs yang dibom... adalah kamp pelatihan besar untuk milisi. Untuk apa anak-anak ada di kamp pelatihan?", tanyanya, merujuk kemungkinan Houthi merekrut anak di bawah umur.
"Ketika pesawat tempur menargetkan kamp pelatihan pesawat tersebut tidak bisa membeda-bedakan usia", ujar Asseri. (Antaranews)