Serangan udara Assad hantam wilayah Kurdi (foto SOHR), |
Otoritas Kurdi di provinsi Hasakah, Suriah, mengevakuasi ribuan warga sipil pada hari Jum'at, menyusul berlanjutnya serangan udara rezim Assad, ungkap kelompok militan YPG.
Pertempuran di Hasakah meletus di sisa daerah yang dikuasai rezim Assad dan dikelilingi oleh YPG, yaitu di sekitar ibukota provinsi, zona militer Kawqab dan pangkalan udara Qamishli.
Puluhan warga sipil dilaporkan tewas dalam 48 jam. Menurut SOHR, total sekitar 40 orang tewas, termasuk 23 warga sipil. Sisanya dari militan Kurdi dan milisi Syabihah pro Assad.
Sementara rezim Assad meluncurkan serangan udara ke kawasan itu, menjadi gempuran udara pertama terhadap kelompok militan Kurdi YPG di Hasakah, atau yang disebut "Asayish".
Warga sipil menggunakan jeda pertempuran untuk melarikan diri dari kota. Kebanyakan yang dievakuasi adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara rezim Assad meluncurkan serangan udara ke kawasan itu, menjadi gempuran udara pertama terhadap kelompok militan Kurdi YPG di Hasakah, atau yang disebut "Asayish".
Warga sipil menggunakan jeda pertempuran untuk melarikan diri dari kota. Kebanyakan yang dievakuasi adalah perempuan dan anak-anak.
"Siapa pun bisa memanggul senjata dalam memerangi rezim dan gengnya (milisi Syabihah). Posisi kami mempertahankan diri, tetapi itu akan berubah jika rezim meningkat serangan", kata Redur Xelil, juru bicara YPG, kepada Reuters.
Dalam postingannya di media sosial, Xelil mengancam "Rezim Ba'ats akan dibinasakan" setelah terjadi pertempuran di Hasakah.
Video-video yang beredar di Twitter, sekelompok pemuda YPG menguasai gedung pemerintah Assad dan menghancur foto maupun lambang rezim tersebut.
Militer rezim Suriah belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar, kata kantor berita Reuters.
Suku Kurdi, terutama kelompok politik PYD dengan unit tempur YPG, selama ini menginginkan sebuah negara federal di wilayah yang telah dikuasai di utara Suriah. Namun hal itu ditentang semua pihak, termasuk oposisi, rezim Assad dan internasional.
Suku Kurdi, terutama kelompok politik PYD dengan unit tempur YPG, selama ini menginginkan sebuah negara federal di wilayah yang telah dikuasai di utara Suriah. Namun hal itu ditentang semua pihak, termasuk oposisi, rezim Assad dan internasional.
YPG dan SAA (tentara Assad) telah menghindari konfrontasi secara serius dalam perang 4 sisi utama.
Assad, yang didukung oleh Rusia, Iran dan milisi Syi'ah asing, berfokus memerangi kelompok pejuang oposisi Sunni (Arab).
Assad, yang didukung oleh Rusia, Iran dan milisi Syi'ah asing, berfokus memerangi kelompok pejuang oposisi Sunni (Arab).
Sementara YPG, yang menjadi bagian terkuat SDF, dengan dibantu AS dan koalisi serangan udara internsional, berfokus menyerang kelompok ultra ekstrimis ISIS.
Namun YPG juga berulang kali bentrok dengan pejuang oposisi, saat merebut di kota Tal Rifaat, Aleppo utara. Serta konflik rutin di kawasan Syeikh Maqsoud di kota Aleppo.
Menurut pemerintah Turki, PYD tidak lain adalah afiliasi kelompok teroris PKK di Turki. (Reuters/SOHR)