Jakarta Banjir Lagi, Ahok: "Ini Salah Pengembang"


[portalpiyungan.com] Beberapa wilayah di Jakarta tergenang bahkan banjir akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Jumat, 19 Agustus 2016 malam. Hingga Sabtu 20 Agustus 2016 dini hari beberapa titik masih tergenang.

Menanggapi hal ini, gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan Jakarta belum sepenuhnya terbebas dari banjir. Namun menurutnya beberapa titik banjir berkurang.

“Sudah saya bilang masih akan banjir, tapi surutnya cepat. Tapi minimal titik banjir itu sudah jauh berkurang,” ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 22 Agustus 2016.

Ia memetakan wilayah Jakarta Selatan masih rawan banjir. Karena menurutnya, masih banyak rumah dan bangunan yang masih berdiri di atas saluran air dan luas sungai yang menyempit.

“Yang paling parah, saya katakan adalah Jakarta Selatan. Karena hampir semua saluran air dibuat rumah. Jadi tembok-tembok, semua turap sungai yang udah dikecilin. Padahal sungai tadi kan misalnya 20 meter, sekarang 3 meter, bayangin sekarang air datang, dia pake turap beton aja, trus di atas tuh rumah,” katanya.

“Kamu lihat aja Kemang, banyak sekali rumah-rumah, itu kalo air lagi pasang, sungai kecil, itu nempel ke dinding rumah orang, nyerap sebetulnya,” jelasnya.

Pria yang biasa dipanggil Ahok ini menerangkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengatasi banjir Jakarta. Menurutnya banjir masih akan mengintai warga karena total tanggul di Jakarta belum selesai dikerjakan. Ini akan lebih buruk jika terjadi rob atau air pasang.

“Tanggul total jakarta ini belum selesai. Kalau tiba-tiba rob diatas 2,8 meter, tanggul belum selesai, Jakarta tenggelam 40%. Tapi kalau gak rob, hujan, berhenti hujan,  pasti turun (surut). Alat berat kerja terus, siang malam, 24 jam. Sekarang jauh lebih baik. Banyak titik yang dulu banjir udah gak banjir,” urai Ahok.

Mengenai banjir yang selalu terjadi di Kelapa Gading, khususnya di depan Mall of Indonesia (MOI) Ahok menuding  pengembang tidak bertanggung jawab.  “Kalau Kelapa Gading, MOI, ya banjir karena pengembangannya kacau. Gak ada pompa. Kita lagi minta tanah BPN. Harusnya jadi tanggung jawab pengembang Kelapa Gading,” tutup Ahok.