Jangan Remehkan Doa M. Syafi'i, Allah Pernah Mengabulkan Doa Nabi Nuh Untuk Menenggelamkan Sebuah Kaum



[portalpiyungan.com] Gara-gara doa yang kontroversial namun sangat nyata, membumi dan menggetarkan jiwa rakyat yang kini benar-benar nyaris kehilangan seluruh kepercayaan kepada pemerintahan Jokowi, seorang aleg Partai Gerindra, Mohammad Syafi'i dihujat dan dibully netizen.

Doa yang disampaikan Syafi'i di depan peserta sidang paripurna tanggal 16 Agustus 2016 lalu membuat para pendukung Jokowi mendadak menjadi ahli doa dan mengkritik isi doa M. Syafi'i.

Secara garis besar, ada dua alasan doa Syafi'i yang sebenarnya sangat realistis dan merupakan isi hati dari rakyat Indonesia, dikritik oleh pendukung Jokowi. Pertama, karena isi doa Syafi'i dianggap buruk, karena mengharapkan datangnya azab bagi pemimpin bangsa. Yang kedua, karena Syafi'i dianggap membawa Allah dalam kegiatan berpolitiknya.

Menjawab kritikan itu sebenarnya mudah saja. Jika memohon datangnya azab adalah doa yang buruk, mari ditelaah, buruk dari sisi siapa? Rakyat atau para penjilat kekuasaan? Jika mmohon datangmya azab merupakan doa yang buruk, mengapa Allah mendengar doa Nabi Nuh?'


"Doa itu meminta hal yang baik2 pada Tuhan, Tapi doa nabi Nuh untuk menenggelamkan kaum itu pernah didengar Tuhan," tulis Andi Arief, politisi Partai Demokrat hari ini, Kamis, 18 Agustus 2016.


Sementara terkait doa yang dituding oleh Ahmad Sahal, salah satu pentolan Jaringan Islam Nusantara, sebagai bagian dari upaya politsasi agama, langsung dibantah oleh netizen lain. Parahnya, tanpa sadar, Sahal justru membela orang yang kerap melakukan politisasi agama.

Inilah doa tulus dari hati yang disanpaikan M, Syafi;i dalam penutupan sidang paripurna, yang mengakhiri pidato kenegaraan Presiden Jokowi di depan anggota legislatif, 16 Agustus 2016 lalu.

Assalammualaikum wr wb

Hadirin yang berbahagia sejenak mari kita sucikan hati kita tundukkan kepala kita memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa agar kita tetap berada dalam Ridhonya. 

Audzubillahiminasyaitonirojim

Bismillahirohmanirohim

washolatu wassalamu’ala asrafil anbiyai wal mursalin, sayyidina muhammadin wa’ala alihi waaskhabihi rasulillahi ajma’in.

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim kami bersyukur kepadamu karena hari ini masih bisa melaksanakan masa persidangan pertama dalam masa persidangan tahun 2016 – 2017.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Allah Yang Maha Agung Bimbinglah kami agar dalam melaksanakan tugas-tugas Kenegaraan ini kami bisa merasakan bahwa inilah pengabdian kami kepadaMu dan pengabdian kami kepada Bangsa ini dan Negara Indonesia, Ya Rahman 7 Dasawarsa yang lalu Engkau merdekakan Bangsa Ini dari penjajahan Bangsa Lain, Engkau merdekakan kami dengan dasar-dasar yang sangat kuat kami punya tujuan untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban Dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Wahai Allah Engkau juga memberikan landasan yang kuat untuk Negara ini Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum bagi kami Undang – Undang Dasar 45 sebagai konstitusi yang mengatur tatanan kehidupan kenegaraan dan Berbangsa, NKRI menjadi wadah tempat tinggal kami hari ini dan tempat kami akan Kau panggil kelak, Bhineka Tunggal Ika dan dalam sejarahnya berhasil mempersatukan kami.

Wahai Allah Engkau juga telah menganugerahkan kekayaan luar biasa kepada kami. Buni kami sangat kaya, Wahai Allah itu anugerahMu, Gunung kami sangat kaya itu anugerahmu, hutan kami sangat kaya itu karuniaMu, laut kami sangat kaya Allah itu adalah kasih sayangMu kepada kami.

Ya Rahman Ya Rahim selayaknya dengan itu semua kami memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang makmur, yang Gemah Ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo baldatun toyyibatun warobbun ghofur, tapi Allah hampir 71 Tahun kami merdeka kami belum merasakan itu ya Rabbal Alamin. Lihatlah peta pola kehidupan politik kami seakan berada di dalam bayang – bayang kekuatan bangsa lain, Ya Rahman lihatlah kehidupan hukum kami betapa hukum kami seperti mata pisau yang hanya tajam kebawah tapi tumpul ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bagi bangsa ini Ya Rabbal Alamin.

Wahai Allah memang semua penjara Over Capacity, tapi kami tidak melihat ada upaya mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti di Organisir. Wahai Allah kami tahu pesan dari sahabat NabiMu, bahwa kejahatan – kejahatan ini bisa hebat karena penjahat yang hebat tapi karena orang – orang yang baik belum bersatu wahai Allah atau belum mendapat kesempatan di Negeri ini untuk membuat kebijakan – kebijakan baik yang bisa menekan kejahatan – kejahatan ini yaa Rabbal Aalamin. Lihat lah kehidupan ekonomi kami Bung Karno sangat khawatir Bangsa kami akan menjadi Kuli di Negeri kami sendiri, tapi hari ini sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menstop itu disaat terjadi.

Lihatlah Allah bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami Ya Rabbal Alamin kehidupan sosial budaya sepertinya kami kehilangan jati diri bangsa ini Ya Rahman, yang santun, yang saling percaya , Yaa Rabbal Aalamin kami juga belum tau bagai mana kekuatan pertahanan keamanan Bangsa ini kalua suatu ketika ada Bangsa lain akan menyerang Bangsa kami 

Ya Rahman Ya Rahim tapi kami masih percaya kepadaMu bahwa ketika kami masih mau menadahkan tangan kepadaMu itu berarti kami masih mengakui Engkau adalah Tuhan kami, Engkau adalah Allah Yang Maha Kuasa jauhkan kami ya Allah dari Pemimpin yang khianat, yang hanya memberikan janji – janji palsu, harapan – harapan kosong, yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, dan seakan – akan arogansi kekuatan berhadap – hadapan dengan kebutuhan rakyat. 

Di mana mana rakyat digusur tanpa tahu kamana mereka harus pergi, dimana mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah. Di negeri yang kaya ini, rakyat ini outsourcing wahai Allah, tiak ada jaminan kehidupan mereka aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.

Hari ini di Kota Medan di Sumatera Utara 5000 KK rakyat Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat Negara Yaa Rabbal Aalamin.

Allah lindungilah rakyat ini mereka banyak tidak tahu apa – apa, mereka percayakan kendali Negara dan pemerintahan kepada pemerintah. Allah kalua ada mereka yang ingin bertaubat terimalah taubat mereka ya Allah, tapi kalau mereka tidak bertaubat atas kesalahan yang mereka perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini.

Allahummaj’al jam’ana Ya Allah hadza jam’an marhuma, Wa tafarruqana min ba’dihi tafarruqaan ma’shuma.

robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina’ajabanar washollolahi wassalam alahi walham dulillahi rabbal alamin.

Wassalammualaikum wr wb.