Bendera Bintang Kejora yang dikibarkan di halaman SMP Negeri I Dekai – Jubi/Piter Lokon |
Kontributor Jubi di Dekai melaporkan bahwa Bintang Kejora dikibarkan menggunakan tiang bendera dihalaman SMP Negeri 1 Dekai dan SMA Negeri 1 Dekai. Dua sekolah itu berdekatan, dan berada di Jalan Raya Poros Logbon.
“Sekitar jam 5 lebih, saya dapat telpon dari satu kaka yang sedang lari pagi. Dia lihat ada bendera Bintang Kejora berkibar di SMP sama SMA itu, jadi dia telpon untuk info ke saya. Dia tahu saya adalah wartawan,” kata Piter Lokon, kontributor Jubi di Yahukimo, pagi ini.
“Sekitar jam 6 kurang, saya pergi ke SMP N 1. Saya lihat ada bendera BK di tiang sekolah itu. (Bendera) Merah Putih tidak ada tapi Bintang Kejora. Saat itu masih sepi, saya hanya lihat dua orang, pakai baju biasa yang masuk ke halaman sekolah untuk ambil gambar. Saya juga masuk untuk foto,” ujarnya.
Piter juga menjelaskan, tak jauh dari SMP N 1 Dekai, Bintang Kejora juga sedang berkibar di dalam halaman SMA N 1 Dekai, yang berada dibagian belakang SMP N 1 Dekai. Kedua sekolah ini hanya dipisahkan oleh sebuah pagar besi, yang pendek.
“Kemudian saya ke SMA N 1. Pintu pagar terbuka dan sudah ada beberapa orang yang lihat dan foto,” ucapnya.
Orang-orang mulai berdatangan. Para pelajar dengan seragam SMP dan SMA begitu pula aparat polisi dari wilayah itu. Jarak kedua sekolah itu dengan kantor polisi Yahukimo kurang dari 1 Km.
“Sekitar jam 6 lebih, hampir jam 7, saya lihat bendera sudah diturunkan. Saya lihat sudah ada banyak polisi,” ucapnya.
Kepala SMP N 1 Dekai, Yan Makomirin, mengaku telah mendapat informasi sejak tengah malam bahwa bendera Bintang Kejora yang dikibarkan di halaman sekolahnya. Ia tak tahu identitas penelponnya. “Awalnya, dia sudah ditelpon bahwa ada bendera BK yang dikibarkan di sekolah. Dia bilang tidak kenal orang yang telpon dia,” ujar Piter, yang bertemu Kepsek pagi itu.
Hingga laporan ini dikirimkan ke redaksi Jubi pukul 8.30, aparat polisi masih melakukan pemantauan di lokasi sekolah dan di jalan-jalan raya.
Menurut Kepsek Yan, bendera BK diturunkan oleh aparat pada pukul 7.15 waktu setempat. Para siswa diizinkan pulang dan sebagian lagi dikumpulkan dihalaman sekolah untuk kemudian diantar ke kantor Bupati Yahukimo, untuk mengikuti upacara 17 Agustus.
“Siswa kami panik, mereka takut, banyak polisi yang pantau-pantau di sekolah jadi kami pulangkan mereka. Nanti ada beberapa guru yang akan pergi ikut upacara 17 Agustus mewakili sekolah di kantor bupati. Kalau situasi aman, dan memungkinkan, baru kami bisa bawa siswa tapi sebagian sudah pulang,” kata kepsek Yan.
Seorang guru yang tidak ingin disebut namanya, sedang mempersiapkan para siswa SMA N 1 Dekai, untuk ke kantor Bupati mengikuti upacara 17 Agustus.
“Kami menunggu jemputan, pakai bus dan truk polisi kalau banyak orang,” ucapnya. (*)
“Sekitar jam 5 lebih, saya dapat telpon dari satu kaka yang sedang lari pagi. Dia lihat ada bendera Bintang Kejora berkibar di SMP sama SMA itu, jadi dia telpon untuk info ke saya. Dia tahu saya adalah wartawan,” kata Piter Lokon, kontributor Jubi di Yahukimo, pagi ini.
“Sekitar jam 6 kurang, saya pergi ke SMP N 1. Saya lihat ada bendera BK di tiang sekolah itu. (Bendera) Merah Putih tidak ada tapi Bintang Kejora. Saat itu masih sepi, saya hanya lihat dua orang, pakai baju biasa yang masuk ke halaman sekolah untuk ambil gambar. Saya juga masuk untuk foto,” ujarnya.
Pelajar SMP N 1 Dekai, Yahukimo, yang diizinkan pulang karena merasa takut dengan keberadaan aparat polisi di lingkungan sekolahnya – Jubi/Piter Lokon |
“Kemudian saya ke SMA N 1. Pintu pagar terbuka dan sudah ada beberapa orang yang lihat dan foto,” ucapnya.
Orang-orang mulai berdatangan. Para pelajar dengan seragam SMP dan SMA begitu pula aparat polisi dari wilayah itu. Jarak kedua sekolah itu dengan kantor polisi Yahukimo kurang dari 1 Km.
“Sekitar jam 6 lebih, hampir jam 7, saya lihat bendera sudah diturunkan. Saya lihat sudah ada banyak polisi,” ucapnya.
Baca juga: (Pak, Beri Papua Referendum, Nanti Bagus!)
Kepala SMP N 1 Dekai, Yan Makomirin, mengaku telah mendapat informasi sejak tengah malam bahwa bendera Bintang Kejora yang dikibarkan di halaman sekolahnya. Ia tak tahu identitas penelponnya. “Awalnya, dia sudah ditelpon bahwa ada bendera BK yang dikibarkan di sekolah. Dia bilang tidak kenal orang yang telpon dia,” ujar Piter, yang bertemu Kepsek pagi itu.
Hingga laporan ini dikirimkan ke redaksi Jubi pukul 8.30, aparat polisi masih melakukan pemantauan di lokasi sekolah dan di jalan-jalan raya.
Pelajar SMA N 1 Dekai, Yahukimo, tampak panik setelah polisi mendatangi sekolah mereka karena ad Bendera Bintang Kejora yang berkibar di sekolah mereka – Jubi/Piter Lokon |
“Siswa kami panik, mereka takut, banyak polisi yang pantau-pantau di sekolah jadi kami pulangkan mereka. Nanti ada beberapa guru yang akan pergi ikut upacara 17 Agustus mewakili sekolah di kantor bupati. Kalau situasi aman, dan memungkinkan, baru kami bisa bawa siswa tapi sebagian sudah pulang,” kata kepsek Yan.
Seorang guru yang tidak ingin disebut namanya, sedang mempersiapkan para siswa SMA N 1 Dekai, untuk ke kantor Bupati mengikuti upacara 17 Agustus.
“Kami menunggu jemputan, pakai bus dan truk polisi kalau banyak orang,” ucapnya. (*)
Copyright ©Tabloid Jubi
Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini...!!!