Menurut Süddeutsche Zeitung, palka atas kendaraan – “palka dua orang di belakang kompartemen pasukan” – tidak dapat tertutup rapat, sehingga apabila terjadi hujan deras maka dapat merembes ke pertahanan IFV ini.
Rheinmetall AG, yang menangani pembuatan Puma bersama-sama dengan Krauss-Maffei Wegmann, menyatakan “dibawah kondisi penggunaan nyata telah ditemukan bahwa palka atas kendaraan tempur infanteri Puma membutuhkan perbaikan”.
Memang, perusahaan terpaksa mengembangkan perangkat isolasi baru dan mulai menginstal pada kendaraan yang rusak awal musim semi ini, menyatakan bahwa masalah telah diisolasi dan diselesaikan. Namun, masih belum jelas bagaimana cacat ini tidak terdeteksi selama pengujian dipabrik.
Perlu dicatat bahwa cacat ini ternyata ditemukan oleh Kementerian Pertahanan Jerman pada kuartal kedua 2015, dan “kasus tunggal” dari palka Puma tidak tertutup rapat pernah terjadi pada tahun 2013, menurut surat kabar.
Namun, Kementerian Pertahanan tidak pernah melampirkan kasus cacat ini dalam laporan terbarunya, dengan alasan bahwa ini hanya memiliki “dampak yang relatif rendah pada kesiapan operasional”.
“Ini masih harus dilihat apakah pasukan mekanis infanteri akan berbagi sentimen ini ketika musim gugur dan cuaca hujan datang”, menurut komentar surat kabar. Sumber: JakartaGreater