MSF: Saudi kembali serang Rumah Sakit

Kawah serangan udara (foto),
Serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi dilaporkan menghantam sebuah rumah sakit yang dioperasikan oleh Dokter Lintas Batas (MSF) di Yaman pada Senin (15/8), merenggut setidaknya 11 nyawa dan melukai 19 orang lainnya.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa akibat serangan di Provinsi Hajja tersebut, petugas medis tidak dapat langsung mengevakuasi korban karena pesawat tempur terus terbang di daerah itu.

Petugas gawat darurat pun khawatir akan kemungkinan serangan bom susulan. Selain menewaskan 10 pasien, salah satu anggota staf MSF juga turut menjadi korban dalam serangan tersebut.

"Lokasi rumah sakit itu diketahui orang banyak dan koordinat GPS rumah sakit itu juga berulang kali dibagikan kepada para pihak yang terlibat konflik, termasuk koalisi Arab Saudi", tulis MSF seperti dikutip Reuters.

Menurut MSF, ini merupakan kali keempat fasilitas mereka dihantam serangan selama 12 bulan belakangan.

"Bahkan dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan menghentikan serangan terhadap fasilitas medis dan deklarasi tingkat tinggi terhadap komitmen hukum kemanusiaan internasional, sepertinya tidak ada yang dilakukan agar pihak yang terlibat dalam konflik di Yaman menghormati staf medis dan pasien", kata MSF.

Pada Sabtu (13/8) lalu, koalisi Saudi juga menjadi sorotan karena serangan udara mereka menghantam sebuah sekolah di dekat provinsi Saada dan menewaskan 10 orang.

Koalisi tersebut menyatakan bahwa target serangan itu sebenarnya adalah fasilitas pelatihan kelompok pemberontak Houthi untuk merekrut anak di bawah umur.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengecam serangan ini dan menyerukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Koalisi menyambut seruan Ban dan mengatakan akan melakukan penyelidikan.

Al-Arabiya melaporkan bahwa Tim Penilaian Insiden Gabungan (JIAT) tengah menunggu permintaan dari Sekjen PBB untuk menyelidiki laporan MSF tersebut. JIAT berjanji akan menginvestigasi laporan MSF dan akan mempublikasikan hasil penyeldikannya sesegera mungkin.

Koalisi Saudi sudah beberapa kali dikecam karena mengancam nyawa warga sipil Yaman sejak memulai kampanye serangan udaranya pada Maret 2015 lalu untuk membantu pemerintahan Presiden Mansour Hadi yang terdesak oleh Houthi dan mantan diktator Abdullah Saleh. (CNN Indonesia)