Gubernur Mekkah Pengeran Khalid, kanan (foto), |
Sebuah kampanye bertema "Haji adalah Pesan Perdamaian" diluncurkan oleh Gubernur Mekkah, Pangeran Khalei Al-Faisal pada hari Senin (15/8).
Menandai kesiapan pemerintah Mekkah dalam melayani jama'ah haji 1437 Hijriyah dari seluruh dunia.
Sementara proyek baru pengembangan tanah suci Mekkah di masa depan juga telah disetuju pihak Kerajaan dan segera digarap setelah selesai dilakukan studi kelayakan.
Pangeran Khalid mengucapkan terima kasih kepada 'Khadamul Haramain' Raja Salman atas langkah-langkah yang dibuat dalam mendukung urusan ibadah haji dan pelayanan para jama'ah.
Gubernur juga memuji upaya pihak keamanan dalam menjaga kedamaian dan keamanan bagi para tamu Allah.
Ucapan serupa diberikan pada Putra Mahkota Muhammad bin Naif dan instansi pemerintah lainnya dalam perannya terkait masalah haji.
Sedangkan untuk warga Saudi yang sudah pernah berhaji, Pangeran Khalid berpesan agar mereka tidak berhaji lagi secara ilegal, atau berkerumun di tempat-tempat suci, sehingga para jama'ah dapat berhaji dengan mudah dan nyaman sesuai rencana yang disusun.
Kapada para pekerja atau karyawan di sekitar tempat-tempat suci, Pangeran meminta mereka agar melakukan pekerjaan sebaik-baiknya dan menjadi teladan bagi orang lain.
Terkait kampanye perdamaian, sebuah koordinasi dilakukan bersama Kementerian Haji dan Umrah dengan kedutaan besar Saudi kepada otoritas terkait, untuk menyampaikan pesan haji ke seluruh dunia.
Sistem baru
Musim haji 1437 H kali ini juga menjadi pertama kalinya penggunaan sistem gelang elektronik untuk mempermudah pengontrolan dan bantuan pada para tamu Allah.
"Prosedur haji akan sepenuhnya menggunakan sistem elektronik pada tahun-tahun mendatang. Kami bekerja untuk membuat Mekkah dan tempat-tempat suci lainnya menjadi sebuah kota pintar", kata gubernur.
Pangeran Khalid menekankan bahwa tidak ada satu pihakpun yang akan dibiarkan berbuat kerusakan di negeri yang diberkahi, apalagi saat para tamu Allah berdatangan dari seluruh penjuru dunia.
Kampanye haji kali ini bertujuan mempromosikan prinsip haji sebagai pesan perdamaian, dimana semua jama'ah, tanpa memandang kebangsaan dan ras mereka, adalah sama di dalam ibadah ini.
Selanjutnya, pesan tersebut akan tercermin dalam perilaku saat berhaji dan dalam menaati peraturan yang berlaku. (Arabnews)