Polemik Pencopotan Archandra Tahar dari Menteri ESDM

Polemik Pencopotan Archandra Tahar dari Menteri ESDM, Archantra Tahar, Menteri ESDM, Bang Syaiha
Archandra Tahar
Tadi pagi, ketika sedang asik menyeruput kopi, saya browshing. Membuka beberapa portal berita dan menemukan cerita menarik: Archandra Tahar akhirnya dipecat dari kursi menteri ESDM. 

Apa sebabnya?

Jadi, sejak beberapa minggu lalu, ketika Archandra Tahar diangkat sebagai menteri ESDM menggantikan Rizal Ramli, beredar sebuah pesan yang cukup panjang di media sosial, grup-grup whatsapp, dan lini online lainnya, mengatakan bahwa Archandra Tahar ini bukan Warga Negara Indonesia... 

...melainkan warga negara asing, USA. 

Netizen ramai membicarakan ini. Kok bisa sih, masa warga negara asing menduduki jabatan strategis? Begitu sebagian besar masyarakat mempertanyakan. 

Sebagian kecil yang lain      terutama dari orang-orang yang tidak suka dengan Jokowi, lebih kritis berkomentar: "Wah, jangan-jangan itu adalah titipan USA. Agar Freeport bisa lebih leluasa dan lama mengeruk habis harta kita." 

Ada juga yang bilang, "Dia     Archandra Tahar, pasti mata-mata USA yang sengaja diselipkan dalam pemerintahan demi kepentingan negara mereka."

Di jaman seperti sekarang, orang-orang memang mudah saja menyuarakan komentarnya. Terlepas entah itu benar, baik, berguna, atau tidak. Terlepas dari apakah mereka memahami semuanya atau malah tidak tahu apa-apa. 

Media sosial dan dunia maya menjadi tempat orang-orang mengeluarkan apa yang ada di kepalanya. Sesuka hati mereka, semua-maunya. 

Melihat hal ini, saya memang agak miris. 

Padahal, seharusnya, sebelum mengeluarkan pendapat, kita harus membaca dan mengerti banyak hal terlebih dahulu. Agar apa yang kita sampaikan dapat dipertanggungjawabkan. 

Lanjut yaaa...

Singkat cerita, pesan panjang yang mengatakan bahwa Archandra Tahar adalah WNA sampai juga ke istana. Pejabat disana pasti bertanya-tanya: Eh, ini pesan beneran ya? Jika memang beneran, kok bisa sih kita sampai kecolongan?

Dipanggillah Archandra Tahar dan kemudian ditanyakan akan hal ini. Benarkah dia adalah WNA dari USA?

Archandra Tahar, awalnya adalah warga negara yang punya dua kewarganegaraan: Indonesia dan USA. Ia sudah sekitar 20 tahun berada di USA dan pada tahun 2012      kalau tidak salah, ia mengajukan diri menjadi warga negara di USA. Permohonan itu disetujui. 

Bagaimana tidak? Archandra Tahar adalah orang yang cerdas, berprestasi, dan tentu saja bisa diandalkan dalam banyak hal. Amerika tidak ragu menerima dia sebagai warga negaranya. 

Ketika ia sudah resmi menjadi warga negara USA, di saat yang sama, ia juga masih memiliki visa Indonesia, masih warga negara Indonesia. 

Jokowi barangkali cukup jeli, melihat bahwa Archandra Tahar memiliki banyak prestasi dan kemampuan, dipanggillah dia dan ditawari posisi menteri. Archandra Tahar menerima, tapi Jokowi      mungkin, tidak meneliti lebih jauh tentang kewarganegaraan ini. 

Anchandra Tahar memang masih memiliki status sebagai warga negara Indonesia, tapi dia juga diakui sebagai warga negara USA. 

Masalah seperti ini, dalam konstitusi kita, tidak bisa diterima. Indonesia tidak mau diduakan. Indonesia tidak mau dipoligami dengan bangsa lain. Warga negara Indonesia harus punya satu warga negara saja. 

...dengan demikian, walau Archandra Tahar masih punya status sebagai WNI, tapi itu tidak diakui     seharusnya. Tidak berlaku lagi ketika ia mendua dengan USA. 

Archandra Tahar tentu orang cerdas. Sehingga ketika mengetahui akan hal ini, cepat-cepat ia mengurus itu semua, melepas kewarganegaraan USA dan mengakui Indonesia adalah tanah air yang paling ia cintai. 

Tapi malang, pesan panjang yang sempat menjadi polemik beberapa minggu lalu, telah beredar kemana-mana. Ia menjadi seperti api dijerami kering yang mudah terbakar. 

Sebagian besar orang     terutama yang cinta sekali dengan tanah air ini, benar-benar tidak bisa menerima hal tersebut. Bagaimana pun, orang yang menjadi pejabat tinggi negara, seharusnya adalah dia yang murni sekali cintanya pada tanah air dan bangsa. 

Jokowi, lagi-lagi cukup bijak dan segera mengambil keputusan: Archandra Tahar dicopot dari jabatan menteri ESDM. Saat ini, posisi itu dipegang sementara oleh Luhut Binsar Pandjaitan sampai ada orang yang diangkat lagi pada kursi yang ditinggalkan tersebut. 

Komentar Netizen

Ketika berita ini merebak di dunia maya dan televisi nasional, komentar netizen kemudian bermunculan. Persis seperti jamur yang tumbuh di musim penghujan. Banyak sekali dan beragam. 

Komentar paling ramai tentu berasal dari orang-orang yang tidak suka dengan pemerintahan Jokowi. Mereka akan langsung mengatakan bahwa ini adalah akibat kerja Jokowi yang tidak becus. Ini adalah bukti bahwa Jokowi memimpin negeri ini dengan asal-asalan dan tidak berpikir panjang. 

Selanjutnya, orang-orang yang mendukung Jokowi dan pemerintahannya akan bilang, membela diri, "Padahal Jokowi sudah cukup jeli, memanggil orang-orang Indonesia yang cerdas dan pintar di luar negeri untuk kembali. Jokowi tahu bahwa orang-orang seperti Archandra Tahar bisa diandalkan, makanya ditawari posisi menteri." 

Komentar di atas, biasanya akan dibalas oleh kubu sebelah, "Kayak di Indonesia nggak ada orang pintar saja. Masih banyak kok orang hebat di negeri ini yang tidak mendua. Mereka juga bisa diandalkan, dan yang paling penting, di dadanya tetap ada Indonesia." 

Selain dua komentar di atas, ada juga komentar yang membuat kening saya lebih sedikit berkerut. Begini: "Archandra Tahar ini orang baik. Ia juga pintar dan bersih. Nah, kondisi ini dikhawatirkan oleh mafia migas bisa membahayakan mereka, maka dicarilah kelemahan Archandra Tahar agar bisa disingkirkan segera." 

...dan tentu saja masih banyak lagi komentar dari orang-orang yang tidak mungkin saya tulis semua disini. 

Saya pribadi sih, karena nggak mengerti banyak hal tentang politik dan ketatanegaraan, cuma bisa berdoa dan terus berharap, semoga ke depan Indonesia bisa lebih baik. 

Begitu saja...

Sesimpel itulah saya...