Studi ini menunjukkan hubungan antara anak rewel dengan segala hal yang bisa ia dapatkan. Misalnya, ketika bayi menangis pasti orangtuanya mengalihkan perhatiannya melalui makanan atau mainan. Masalahnya, anak butuh waktu lama untuk bisa tenang karena suka diemong manja.
Peneliti utama, Kai Ling Kong dari University of Buffalo, New York, mengatakan, penelitian ini memberitahu kita perbedaan perilaku dimulai pada masa bayi dan perubahan perilaku di masa depan yang berdampak risiko kesehatan pada saat ia dewasa.
"Menggunakan imbalan selain makanan, seperti mengajak anak ke taman bermain atau terlibat dalam permainan aktif dapat membantu mengurangi kecenderungan anak untuk menemukan kesenangan dalam makanan," kata Kong, seperti dimuat Dailymail, Selasa (23/8/2016).
Para peneliti mengatakan, dari 105 bayi yang terlibat, orangtua mereka diminta untuk mengisi kuisoner. Kemudian peneliti mengukur seberapa sering mereka memanjakan anaknya dengan memberikan makanan atau hadiah lain.
"Kami menemukan, bayi yang lebih sering dimanjakan jarang makan. Sebaliknya, bayi yang sering menangis cenderung membuat orangtuanya tertekan dan lebih banyak menerima makanan."
Dr Kong mengatakan, hasil studi ini akan membantu para peneliti mengidentifikasi cara-cara untuk mendorong diet sehat pada anak-anak.
Sumber: liputan6