Soal Motif Pembunuhan dan Identitas Bripda M, Ini Penjelasan AKP Hardjoko

BONEPOS, BONE - Kepolisian Resor (Polres) Bone hingga kini masih terus melakukan pendalaman terkait kasus Harmawati 21 tahun, mahasiswi alumnus Akademi Kebidanan (Akbid) Syekh Yusuf, Makassar yang ditemukan tewas terbunuh di Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Senin 15 Agustus 2016 lalu.

"Saat ini kami masih melakukan pendalaman sekaligus memeriksa tersangka. Selain itu juga kami masih menunggu hasil otopsi lengkap dari tim Forensik Dokpol RS Bhayangkara Makassar," ungkap Kepala Satuan Reskrim Polres Bone, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Hardjoko kepada Bonepos.com, Jumat 19 Agustus 2016.

Saat disinggung mengenai identitas lengkap dan motif tersangka hingga tega menghabisi nyawa kekasihnya, Hardjoko menjelaskan bahwa yang bersangkutan berinisial M (Muhklis-red) dan merupakan oknum anggota Polisi berpangkat Bripda.

"Sekali lagi oknum, inisialnya M, pangkatnya Bripda. Saat ini kami masih pemeriksaan, nanti setelah selesai kami akan sampaikan termasuk motif tersangka membunuh korban. Begitu pula dengan adanya dugaan korban hamil kami masih tunggu hasil otopsinya," tegasnya.

Seperti yang diketahui, tepatnya pada Rabu 17 Agustus 2016 dini hari kemarin, tim forensik Dokpol RS Bhayangkara melakukan otopsi terhadap jenazah Harmawati alias Armha di kamar duka RSUD Tenriawaru Bone. Proses otopsi itu, turut disaksikan oleh pihak keluarga korban.

Setelah proses otopsi selesai dilakukan sekira pukul 06.00 WITA, jenazah putri Anwar Dollah ini kemudian diserahkan ke pihak keluarganya melalui Hj Asnaeni tante korban, untuk dikebumikan di kampung halamannya di Desa Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Jenazah Armha sendiri diberangkatkan ke kampungnya dengan menggunakan kapal Feri dan tiba di rumah duka pada Rabu malam sekira pukul 20.00 WITA dan sekitar pukul 22.00 WITA, jenazah kemudian dikebumikan, dimana proses pemakaman bidan cantik itu dihadiri ratusan pelayat.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, bahwa dari hasil otopsi sementara, korban diduga kuat tewas akibat cekikan. Hal ini dipastikan setelah tim forensik menemukan bekas tekanan pada leher dan dada korban.

PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : RISWAN 
COPYRIGHT © BONEPOS 2016