Agus Yudhoyono (foto), |
Calon gubernur Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono pun mengingatkan agar demonstrasi dilakukan dalam koridor hukum.
Soal aksi unjuk rasa sendiri, Agus menyebut itu adalah hak setiap warga negara. Pemerintah diminta untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Ini adalah negara demokratis, setiap warga negara dari kalangan manapun, dalam konteks apapun, memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya, dan bijak untuk pemerintah mendengarkan aspirasinya", ujar Agus usai berdialog bersama warga, dikutip Detikcom, Senin (31/10).
Menurut Agus, aspirasi warga tidak boleh diabaikan. Namun mantan Komandan Batalyon 203/Arya Kemuning itu juga meminta para peserta aksi agar tidak bertindak ricuh.
"Tidak boleh dicuekin, tidak boleh dianggap angin lalu, karena pasti ada sesuatu yang jadi harapan aspirasi masyarakat", tuturnya.
"Tetapi ingat, harus dilakukan dalam batas-batas hukum. Negara kita panglimanya adalah hukum", lanjut Agus.
Putera sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini meminta aksi pada Jum'at (4/11) itu tetap mematuhi rambu-rambu yang diterapkan penegak hukum.
Agus berharap unjuk rasa tidak berujung pada aksi bentrokan antara demonstran dengan pihak berwajib.
"Kita harus apresiasi segala upaya termasuk aparat keamanan, untuk jaga atau yakinkan bahwa kegiatan dilakukan dengan mematuhi aturan secara aman, tertib dan lancar", ujarnya.
"Kita tidak ingin bentrokan antar-sesama bangsa, karena segala sesuatunya ada jalan keluar yang baik. Sekali lagi ini kan negara hukum, mari kita taati dan hormati hukum", pungkas Agus.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang akan digelar terkait tuntutan penegakan hukum secara serius atas pernyataan Ahok terkait surah Al-Maidah ayat 51 yang dianggap menghina Islam.
Polisi telah bersiaga menyiapkan personel untuk menjaga aksi tersebut.
Aksi ini rencananya akan dihadiri oleh berbagai tokoh, seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Aa' Gym dan tokoh-tokoh agama lainnya. (Detikcom)