Gelombang massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI melakukan aksi demonstrasi menuntut sanksi tegas atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI petahan, Basuki Tjahya Purnama (Ahok).
Sejumlah dai serta tokoh agama ikut turun dalam aksi ini. K.H. Abdullah Gymnastiar beserta seribu jemaah Daarut Tauhiid ikut menyuarakan ditegakkannya keadilan.
Selain itu, tokoh nasional yang merupakan mantan Ketua MPR RI sekaligus mantan ketua PP Muhammadiyah, Amien Rais ikut dalam aksi ini.
Meski peserta aksi mencapai ribuan, namun para demonstran menjaga diri agar jalannya aksi berlangsung tertib. Para peserta aksi terpantau ikut menjaga kebersihan. Dalam setiap rombongan ada demonstran yang membawa kantung plastik sampah berukuran besar (trash bag).
Sampah buangan demonstran dimasukkan ke dalam kantung secara estafet. Kantung sampah pula digantung di pingir-pinggir jalan yang dilalui oleh para demonstran. Sehingga sepanjang jalan yang dilewati para demonstran tidak terlihat sampah berserakan.
 |
| Para demonstran ikut menjaga kebersihan selama aksi damai 4 nov |
Habib naiki odong-odong
Sejumlah habib yang ikut aksi damai meninggalkan masjid Istiqlal dengan menggunakan odong-odong. Saat gelombang massa mulai bergerak dari masjid Istiqlal menuju titik kumpul demonstrasi, terlihat para habib menaiki odong-odong."Yang ikut di antaranya Habib Ali Kwitang, Habib Abdurrahman Assegaf, Arifin Ilham, Habib Rizieq, Aa Gym," kata Korlap demonstrasi, Munarman.
 |
| sejumlah habib menaiki odong odong |
Sampai di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016), para demonstran lakukan aksi jalan jongkok sepanjang 1 meter. Para pendemo menilai proses kasus penistaan agama berjalan lambat.
"Mari kita sebelum meninggalkan Balai Kota, kita semua berjongkok. Berjongkok ini menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia berjalan lambat," ujar salah satu orator yang dituruti pendemo untuk melakukan jalan jongkok. (Detikcom)
 |
| Para demonstran melakukan aksi jalan jongkok di balai kota |
