Presiden Gambia Yahya Jammeh |
"Saya telah memutuskan hari ini, dari lubuk hati terdalam, untuk melepas baju kepemimpinan bangsa besar ini dengan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada rakyat Gambia", katanya dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, Sabtu.
Pengumuman itu datang beberapa jam setelah presiden baru, Adama Barrow, menyebut bahwa Jammeh akhirnya "setuju untuk turun".
Barrow juga menyatakan Jammeh akan meninggalkan negara itu.
"Saya ingin memberitahu kalian bahwa Yahya Jammeh telah setuju untuk mundur. Ia dijadwalkan meninggalkan Gambia hari ini. #NewGambia", tulisnya.
Sebelumnya, Jammeh mendapat berbagai tekanan dari luar negeri, termasuk ancaman serangan militer dari negara tetangganya.
Jammeh adalah presiden 'nyentrik' yang mendeklarasikan Gambia sebagai negara Islam, namun kini tak jelas lagi kelanjutan status negara setelah Barrow mengambil kekuasaan nanti.
Selain itu, pada masa Jammeh, homoseksual mendapat ancaman hukuman mati. (Al-Jazeera)