Assad mulai bombardir Ghouta timur

Seorang pria tengah berlari saat terjadi serangan udara di wilayah oposisi, Douma (19/2/2017. REUTERS)
Pasukan rezim Suriah menembakkan roket ke wilayah oposisi di Qaboun, pinggiran kota Damaskus, pada Minggu (19/2). Serangan sendiri dimulai sehari sebelumnya.

Kelompok pemantau SOHR mengatakan ada 1 orang korban tewas, sedangkan dari sumber medis memberikan angka kematian sebanyak 13 warga.

Menurut sumber itu, serangan hari Minggu merupakan yang terbesar di daerah Qaboun dalam dua tahun ini.

Saksi mengatakan, ratusan keluarga meninggalkan rumahnya di Qaboun dan mencari perlindungan ke Ghouta Timur, dilansir dari Reuters.

Serangan tentara rezim juga menghantam kota Douma, basis utama oposisi Islam di Ghouta timur. Akibatnya, 2 orang menjadi korban, menurut petugas medis di sana.

Di lain sisi, menurut milisi Syi'ah Hezbollah, ada tiga ledakan juga menghantam daerah rezim, dekat pusat kota Damaskus. Namun tidak ada laporan jumlah korban.

Belum ada keterangan dari pihak rezim mengenai pertempuran di sekitar Damaskus.

Penyerangan ini dinilai telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang diprakarsai Rusia dan Turki.

Bentrokan juga berlangsung di kota Dara'a. Oposisi mengatakan membuat kemajuan dalam upaya merebut distrik strategis, Manshiya, dekat perbatasan Yordania.

Sebaliknya, tentara rezim Suriah berusaha merebut kembali pos-pos di Manshiya dari tangan oposisi. Menyebabkan tarik ulur si front tersebut.

Jet tempur Assad/Rusia juga menyerang wilayah oposisi di kota perbatasan lain, Nasib, dekat Dara'a. Gempuran itu menewaskan sedikitnya enam warga sipil, menurut juru bicara oposisi dan dokter setempat.

Serangan udara meningkat selama beberapa hari terakhir di sekitar Dara'a. Menurut warga, pengeboman membuat beberapa rumah sakit dan tangki air tidak dapat beroperasi. (Reuters).