Freeport Indonesia : Chappy Hakim akan Mengundurkan Diri dari Jabatan Presdir

Freeport Indonesia : Chappy Hakim akan Mengundurkan Diri dari Jabatan Presdir
 Chappy Hakim akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PTFI.
Jakarta -- PT Freeport Indonesia (PTFI) hari ini, Sabtu (18/2/2017) mengumumkan bahwa Chappy Hakim akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur dan kembali ke posisinya semula sebagai penasehat perusahaan.

Saat mengumumkan perubahan ini, Chappy Hakim, melalui rilis yang dikirimkan kepada Jubi menyatakan, "Adalah kehormatan bagi saya untuk menjabat sebagai Presiden Direktur PTFI dan saya menaruh hormat pada perusahaan dan anggota-anggota timnya yang berbakat."

Lanjut Chappy, menjabat sebagai Presiden Direktur PTFI memerlukan komitmen waktu yang luar biasa dan dirinya telah memutuskan bahwa demi kepentingan terbaik bagi PTFI dan keluarganya, ia mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai Presiden Direktur dan melanjutkan dukungannya kepada perusahaan sebagai penasehat."

Terpisah, Richard C. Adkerson, Chief Executive Officer dan President Freeport-McMoRan Inc, menyampaikan terima kasih kepada Chappy Hakim atas sumbangsihnya. "Kami memahami bahwa ini adalah keputusan yang sulit dibuat oleh Pak Chappy. Kami menyampaikan apresiasi atas jasa-jasa dan dukungan beliau terhadap perusahaan. Kami berharap untuk terus dapat menerima nasehat-nasehat dan saran-saran beliau," kata Adkerson.

Chappy Hakim menggantikan posisi Maroef Sjamsoeddin sebagai Presiden Direktur PTFI pada bulan November 2016.

Sebelum mengundurkan diri, Chappy dituding melakukan pemukulan kepada seorang anggota DPR RI, Muhtar Tompo seusai rapat kerja dengan perusahaan pertambangan di DPR-RI, Kamis (9/2/2017).

Namun Chappy, kepada Jubi membantah terjadinya pemukulan tersebut. Ia mengatakan tidak benar telah terjadi pemukulan. Yang terjadi setelah rapat kerja Komisi VII dengan sembilan perusahaan termasuk pada saat Muhtar Tompo menghampiri dirinya, ia menanyakan tanggapan anggota DPR RI tersebut mengenai ketidakkonsistenan perusahaan dan meminta Muhtar untuk menunjukkan ketidak konsistenan tersebut. (*)


Copyright ©Tabloid JUBIHubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com