Siswa Rumah Muda Indonesia mengajar mengaji anak-anak |
Dua hari lalu kalau tidak salah, Rumah Muda Indonesia kedatangan tamu istimewa. Sebut saja mereka adalah Ibu Sri Nurhidayah dan Ibu Latifah. Beliau-beliau adalah mantan pembesar di Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa. Beliau berdua selalu saling bersinergi, saling membantu, dan mendukung dalam banyak hal dan sebagainya.
Dan di tangan-tangan dingin mereka banyak sekali program-program pemberdayaan yang tercipta dan meluas. Menyentuh banyak penerima manfaat.
Beliau-beliau itu, dahulu, adalah atasan saya di Dompet Dhuafa. Dan dari mereka jualah saya banyak belajar. Terutama tentang arti berbagi dan bermanfaat buat banyak orang.
"Hidup itu hanya sebentar, maka jadilah manfaat. Jangan selalu menunggu pemerintah. Kalau kita bisa melakukan sesuatu, asal itu baik, maka lakukan saja." begitu nasihat Ibu Sri Nurhidayah ke saya beberapa waktu lalu.
Kemudian, Ibu Latifah juga sering memberikan beberapa petuah ke saya dan kawan-kawan. Apalagi, dahulu, beliau adalah atasan kami langsung di SMA SMART 1 Bogor. Sehingga dari beliau saya banyak sekali belajar tentang kedisiplinan, tentang berjuang, dan pengabdian.
"Kebaikan yang kita lakukan mungkin bukan hal besar, mas Syaiha. Tapi kalau ini dijalankan terus-menerus tanpa henti, maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi inspirasi buat orang lain. Selalu percaya ke Allah, bahwa kebaikan, sekecil apapun itu, pasti akan dibalas dengan kebaikan pula." tuturnya dulu. Sebuah petuah yang menghujam dalam ke dada saya.
Berbuat baiklah ke orang lain, maka Allah akan jauh lebih baik kepada kita.
Nah, berlandaskan itu jualah, maka saya dan kawan-kawan mendirikan lembaga non formal ini: Rumah Muda Indonesia.
Di Rumah Muda Indonesia, kami menampung anak muda yang lulus SMA tapi tidak sanggup melanjutkan ke jenjang perkuliahan karena biaya. Kami ajak mereka ke Rumah Muda Indonesia, lalu kami ajarkan bagaimana caranya menjalankan bisnis online selama setahun penuh. Mereka juga akan dibekali dengan ilmu-ilmu penunjang bisnis lainnya.
Misalnya public speaking, komunikasi bisnis, karakter bisnis rasulullah, desain grafis, editing video dan sebagainya.
Harapan kami, semoga di akhir program, mereka bisa menjadi lebih baik lagi dan mandiri. Bisa hidup di atas kaki sendiri. Bahkan, kalau bisa, semoga nanti, ketika mereka sudah berhasil menghasilkan banyak uang dari usaha yang mereka kerjakan, mereka akan berbagi juga kepada orang lain yang membutuhkan.
Sesimpel itu saja niat kami disini.
.
.
.
Akhirnya, terimakasih sekali untuk dua orang guru saya yang telah menyempatkan hadir ke rumah kami, Rumah Muda Indonesia.
Jujur saja, itu adalah sebuah kehormatan yang tiada tara. Dikunjungi dua orang hebat. Rela datang ke rumah kami yang ala kadarnya. Duduk melingkar di dapur yang sudah kami sulap menjadi sebuah kantor, tanpa kipas angin dan barangkali juga, ada bau-bau tidak sedap, tapi beliau lepas bercengkerama dan tertawa.
Sebuah ekspresi yang membuat saya benar-benar terharu, gembira, sekaligus tersanjung.
Terimakasih Bu Nuk dan Bu Latifah. Semoga Ibu dan keluarga selalu sehat.
Doakan kami yang sedang berjuang.