Merokok di Pinggir Jalan Pakai Seragam Sekolah

Setiap pagi ketika hendak pergi ke tempat pengabdian (asik), saya selalu mendapati banyak sekali anak-anak sekolah yang nongkrong di pinggir jalan, mengenakan seragamnya, menghisap sebatang rokok selayaknya orang-orang dewasa yang sudah bisa hidup dengan usaha dan kerjanya sendiri. 

Tanpa diperintah, menyaksikan mereka yang demikian, saya tertegun dan menggelengkan kepala pelan. Dalam hati berujar, "Semoga anak saya nanti, ketika ia sudah besar, tidak demikian." 

Bagi saya, merokok adalah hal yang sia-sia. Nggak ada manfaatnya. Malah mudharatnya yang jauh lebih banyak. 

Sebut saja kondisi kesehatan yang bisa memburuk kapan saja, impotensi, gangguan janin, sesak napas, kanker paruparu, dan masih banyak lagi. 

Selain kesehatan, kondisi keuangan juga bisa hancur kapan saja. Hitung saja sederhana, jika sehari menghabiskan rokok satu bungkus yang harganya 16ribuan, maka dalam sebulan, setidaknya ia menghabiskan 480ribuan. Itu baru kalau sehari sebungkus. Bagaimana kalau sehari ia menghabiskan rokok hingga dua bungkus, misalnya, atau lebih. 

Bisa banyak sekali uang yang dibuang begitu saja, hanya untuk merokok. Dibakar, dihisap, lalu dibuang. Padahal, uang sebanyak itu bisa dibelikan beras, gas untuk di dapur, gula, kopi, lauk pauk, dan lain-lain. 

Sudah jelas-jelas mengenyangkan dan keluarga nggak kelaparan. 

Menyaksikan anak-anak sekolah yang merokok di pinggir jalan sambil mengenakan seragam sekolahnya membuat saya getir. Ada beberapa pertanyaan yang kemudian muncul begitu saja. Misalnya: 

"Itu mereka bisa merokok seenaknya begitu, emang dapat uang darimana ya? Bukankah uang mereka juga masih minta ke orang tua? Lalu, jika uang dari orangtua mereka gunakan untuk merokok, apa ya nggak kasihan sama ayah dan ibunya yang boleh jadi nyari uangnya susah?" 

Atau.... Kadang bertanya-tanya pula begini...

"Itu kok bisa-bisanya ngerokok di luar sekolah, di pinggir jalan pakai seragam. Apa ya gurunya nggak ngasih tindakan tegas? Apa tidak ada hukuman yang diberikan sehingga mereka berani merokok di depan sekolahnya? Perasaan, di jaman saya dulu, kalau ada yang ketahuan merokok di jalanan menggunakan seragam sekolah, maka akan ditindak. Dikeluarkan dari sekolah dan silakan cari sekolah lain." 

Atau mungkin, guru-guru jaman sekarang sudah tidak berani melakukan ini dan itu karena takut akan dipidanakan? Dipenjara! Dan kemudian, daripada demikian, mending diam saja. 

Jika memang demikian adanya, maka entah apa yang akan terjadi pada negara kita. 

Mboh lah!