Misteri Kematian Kim Jong Nam dan Daftar Pembunuhan Korut di Luar Negeri

BLOKBERITA, KUALA LUMPUR -- Kematian Kim Jong-nam, kakak Kim Jong-un mengejutkan publik. Apalagi, ia tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur kala menuju ke Makau tempat ia tinggal di pengasingannya.

Yang lebih dramatis, ia diduga tewas diracun oleh dua orang perempuan. Salah satu terduga pembunuhnya adalah Siti Aishah WNI asal Serang, Jawa Barat.

Menurut otoritas Malaysia, sebelum tewas, Kim Jong-nam sempat mengatakan kepada tim medis ia diserang oleh semprotan kimia beracun.

Diduga, ada empat orang pria terlibat dalam pembunuhan itu. Disebut-sebut mereka justru komplotan inti di balik kematian Jong-nam.

Sejauh ini, pihak Korea Utara bungkam terhadap kematian Kim Jong-nam. Namun kedubes mereka di Kuala Lumpur telah meminta jenazahnya agar dikirim ke Pyongyang.

Dikutip dari Associated Press, jika benar Kim Jong-nam tewas dihabisi oleh rezim Korut, ia adalah daftar terbaru sejumlah kerabat yang tewas dibunuh.

Tak hanya itu, pria yang disebut-sebut berusia 45 tahun itu, masuk dalam daftar korban serangkaian rencana pembunuhan rezim Korut di luar negeri.

Image result for kim jong nam mati


Kisah Siti Aisyah dan Kematian Kim Jong Nam

Siti Aisyah kini harus meringkuk di sel tahanan Kepolisian Malaysia. Siti ditangkap karena dugaan keterlibatan membunuh Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.

Siti masih ditahan bersama seorang wanita yang memegang paspor Vietnam atas nama Doan Thi Huong. Penahanan dilakukan selama 7 hari.

Pembunuhan terjadi ketika Jong-Nam berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat hendak ke Makau pada 13 Februari. Media Korea Selatan, TV Chosun, menyebut Jong-Nam diracuni dengan jarum suntik oleh dua wanita.

Pada 15 Februari, Doan Thi Huong ditangkap di bandara itu. Perempuan kedua yang ditangkap pada 16 Februari pukul 02.00 waktu setempat adalah Siti Aisyah, yang sebelumnya disebut oleh otoritas setempat sebagai Siti Aishah.

Kisah Aisyah Merantau hingga Ditangkap karena Kematian Kim Jong-Nam

Siti Aisyah Bekerja di Toko di Malaysia

Kisah Siti Aisyah bermula saat dirinya bekerja di sebuah perusahaan konfeksi milik seorang Tionghoa bernama Lian Kiong alias Akiong.

Sebelum menikah dengan Gunawan Hasyim alias Ajun, Siti bekerja pada Akiong. Beberapa bulan setelah Siti bekerja dan menjalin hubungan asmara dengan Ajun, keduanya pun menikah. Pernikahan keduanya dilangsungkan di kampung halaman Siti di Serang, Banten.

"Dulu pernah bekerja di Malaysia sama anak saya. Nggak lama setelah si Neng (Siti) melahirkan, saya lupa berapa tahun mereka di sana," kata Lian Kiong (56) alias Akiong, mantan mertua Siti, saat ditemui di kediamannya di Jl Samarasa I No 3 RT 07 RW 03 Tambora, Jakarta Barat, Kamis (16/2).

Sebelum bekerja di Malaysia, Ajun membantu Akiong di rumah konfeksi milik ayahnya itu di Gang Kacang Jl Angke Indah 5 RT 05 RW 07 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Setelah Siti memiliki anak yang lahir pada 22 Juni 2009, Akiong menyarankan Siti dan Ajun pergi mencari kerja di Malaysia. Tapi Akiong tak tahu persis di mana keduanya bekerja selama di Malaysia.

"Saya kurang tahu di mananya di Malaysia-nya. Tapi kalau anak saya kerja di restoran, kalau si Neng katanya kerja jaga toko," tuturnya.   

Pernikahan Berakhir di Malaysia

Beberapa tahun setelah keduanya bekerja di Malaysia, Ajun kembali ke Jakarta, tetapi tanpa Siti. Menurut Akiong dan warga di Gang Kacang, Ajun dan Siti bercerai karena Siti berselingkuh.

Perceraian ini terjadi tidak lama setelah anak Siti dan Ajun, Rio, lahir, sekitar 2012. Dua tahun setelah pergi merantau ke Malaysia, Ajun pulang tanpa Siti, yang juga dipanggil Neng.

"Denger-denger mah mereka cerai. Katanya si Neng ketahuan selingkuh di Malaysia, terus dicerai sama si engkohnya," kata warga bernama Yanti di Gang Kacang RT 05 RW 03 Kelurahan Angke, Tambora.

Perangai Siti yang pendiam membuat Yanti tak begitu mengenalnya. Meski begitu, Ajun dan keluarganya dikenal lebih gampang membaur dengan warga sekitar.

Yanti pernah memberanikan diri bertanya perihal Siti kepada Ajun. Sebuah jawaban yang mungkin tak terlalu memuaskan pun didapat oleh Yanti.

"Saya pernah tanya, 'Koh, si Neng mana?' Kata dia, 'Nggak tahu dah, biarin saja, dia pingin nyari orang kaya kali'," lanjutnya.

Setelah perceraian itu, Akiong menjual rumahnya. Oleh si pembeli, rumah itu kemudian disewakan kepada seseorang bernama Asiu dan kembali dijadikan perusahaan konfeksi.   

Tengok Anak di Tambora

Setelah bercerai dengan Ajun, Siti jarang ke rumah mertuanya di Tambora, Jakarta Barat. Siti hanya setahun sekali menemui keluarga Ajun untuk melepas rindu terhadap anaknya, Rio Hasyim (7).

"Habis mereka cerai itu, dia (Siti) jarang ke sini, paling setahun sekali. Terakhir ke rumah saya itu Imlek kemarin, tanggal 28 Januari," ujar Akiong.

Siti saat itu menemui Rio di rumah baru Akiong di Jl Samarasa I No 3 RT 07 RW 05 Kampung Bebek, Tambora, Jakbar. Sebelumnya, Akiong bersama Ajun dan keluarganya tinggal di dekat situ, sebelum akhirnya pindah dari Gang Kacang Jl Angke Indah 5 No 16 RT 05 RW 03 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Karena Siti jarang menengok anaknya, sang anak pun sempat menolak bertemu dengan Siti. "Ngapain Kungkung (Mama) datang kalau cuma sehari terus pergi lagi," ujar Akiong menirukan Rio.

Rumah Siti Aisyah di Tambora

Sejumlah warga di Gang Kacang RT 05 RW 03 Kelurahan Angke, Tambora, masih ingat kepada Siti Aisyah. Rumah dengan cat berwarna merah yang mengelupas ini berada di gang sempit

"Dulu si Neng kerja di konfeksi situ. Itu konfeksi dulunya punya Koh Akiong, bapaknya Ajun," kata seorang warga bernama Yanti.

Neng adalah panggilan Siti sewaktu tinggal di lingkungan tersebut. Tak banyak orang yang mengenal dekat sosok Siti karena perangainya yang pendiam dan hanya berbicara ketika ditanya. Sedangkan Ajun tak lain adalah mantan suami Siti.

Seorang pria pekerja konfeksi kemudian membukakan pintu rumah tersebut. Tak banyak perabot di sana, tetapi banyak tumpukan pakaian yang sudah diplastiki dan diikat sesuai dengan warnanya.

Rumah itu telah dijual oleh Akiong kepada seseorang. Oleh si pembeli lalu disewakan ke Asiu dan kembali dijadikan konfeksi.  

Tak Terdaftar sebagai TKI

Siti Aisyah memang pernah bekerja di Malaysia, tetapi rupanya status Siti bukanlah tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Dia tak terdaftar sebagai TKI," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu M Iqbal kepada detikcom, Jumat (17/2).

Sebelumnya, mantan mertua Siti, Lian Kiong (59), menyebut eks menantunya itu pernah menjadi penjaga toko di Malaysia. Rupanya Siti tak pernah mengurus visa untuk bekerja di negeri jiran tersebut.

"SA (Siti Aisyah) tidak tercantum memiliki visa kerja," imbuh Iqbal.

Indonesia dan Malaysia memang memiliki kerja sama bebas visa. Namun hal itu berlaku hanya bagi visa kunjungan. Untuk bekerja, WNI harus mengurus visa kerja.  (bin/AP/dtc/lip6)