salah satu pekerja Saudi Aramco (Reuters) |
Saham Aramco diperkirakan menjadi penawaran umum baru terbesar di dunia, serta dapat mencapai $100 miliar.
IPO atau saham yang dilepas ke publik, merupakan satu rencana ambisius pemerintah Saudi, yang dikenal sebagai Visi 2030. Tujuannya adalah mendapatkan pendapatan lain di luar minyak.
Pemerintah Saudi ingin mendaftarkan produsen minyak terbesar itu di bursa saham di Riyadh, Tadawul, serta ke satu atau lebih pasar saham internasional.
Aramco menerima lamaran dari enam bank lokal dan internasional untuk menjadi penasehat IPO, termasuk Morgan Stanley, HSBC dan Citigroup Inc (C.N), menurut sumber bisnis Saudi bulan lalu.
Rencana IPO diinisiasi oleh Wakil Putra Mahkota Muhammad bin Salman, yang bertanggung jawab mengawasi kebijakan energi dan ekonomi.
Tahun lalu, ia memperkirakan IPO Aramco bisa mencapai $2 triliun.
Arab Saudi sedang mempertimbangkan dua opsi bentuk penjualam saham Aramco, yaitu: Untuk konglomerat industri global atau khusus bagi perusahaan minyak internasional, industri dan perbankan.
Aramco pun menunjuk firma hukum internasional White & Case sebagai penasihat hukum IPO-nya.
Saudi lebih condong pada bursa New York dalam mendaftarkan saham Aramco, meski masih mempertimbangkan bursa London dan Toronto.
Raksasa minyak itu juga melakukan diskusi dengan Singapore Exchange mengenai potensi sekunder. (Reuters)