Qaher 313 pernah jadi bahan olok-olokan pengamat peralatan militer dan ahli dirgantara |
Foto dan video muncul pada Sabtu (15/4), diceritakan prototipe baru jet tempur siluman Iran, Qaher F-313.
Prototipe sebelum itu diejek sejumlah pakar penerbangan yang menyebutnya "tidak akan pernah bisa terbang".
Versi update Qaher F-313 diluncurkan dalam sebuah pameran bagi Presiden Iran Hassan Rouhani, menurut penulis situs The Aviationist David Cenciotti.
Pameran ini juga menunjukkan prestasi yang diraih oleh Menteri Pertahanan, Brigadir Jenderal Hossein Dehghan, selama dua tahun terakhir.
Prototipe 2017 memiliki bentuk hampir sama dengan pendahulunya yang dipamerkan pada 2013.
Hanya ada beberapa perubahan, seperti kanopi kokpit, kanopi non-plexiglass lebih besar, knalpot ganda, antena dorsal dan antena FLIR (Forward Looking Infra-Red) yang terpasang di hidung jet.
F-313 pertama kali diperkenalkan pada Februari 2013, namun langsung diejek sebagai mainan karena terlalu kecil.
Kokpitnya tidak bisa ditempati oleh "pilot berukuran normal", sementara sayapnya tak cukup besar agar bisa mengangkatnya ke udara, menurut The Aviationist.
Rancangan aslinya juga memiliki banyak kesalahan teknis.
Mesinnya tidak terpasang dengan benar, karena terletak di bagian belakang yang berisiko meleleh karena panas. Jalur asupan udara bagi mesin juga tampak terlalu kecil.
Ahmad Vahidi, menteri pertahanan Iran saat itu, mengatakan bahwa pakar antariksa Iran merancang jet untuk terbang rendah dan mendarat di landasan pendek, menurut DailyMail.
Sedangkan situs berita Iran Khouz News mempublikasikan foto F-313 yang terbang di atas pegunungan, tapi foto tersebut dianalisa hanya hasil editan murahan.
Tidak jelas apakah Qaher versi 2017 sudah bisa terbang atau tidak. Pasalnya di video yang dirilis media Irib Iran, F-313 hanya ditunjukkan bergerak di landasan bukan terbang.