Kemarin, ketua umum One Day One Post nanya ke saya, "Bang, dulu pas mendirikan One Day One Post awalnya gimana?"
Saya jawab saja ringan, "Dulu iseng aja sih mas. Kan saya suka nulis setiap hari tuh, merasakan juga bahwa menulis setiap hari itu ada manfaatnya. Banyak. Maka saya buat status deh di Facebook, mengajak orang-orang untuk menulis setiap hari. Eh, ternyata banyak yang mendaftar dan kemudian kami sepakati lah untuk membuat grup WhatsApp nya."
"Jadi sejak awal namanya One Day One Post, Bang?"
"Iya, sejak awal memang namanya One Day One Post. Tujuannya ya itu, mengumpulkan orang-orang yang berniat menulis setiap hari. Agar bisa saling menyemangati, saling mengingatkan, saling berbagi. Bukan kah berjamaah jauh lebih kuat dibandingkan sendiri-sendiri?"
"Iya juga sih. Kalau bersama-sama kan enak, ada yang bisa mengingatkan kita kalau lagi ada rasa malas yang tiba-tiba hadir."
"Nah..." saya melanjutkan, hendak menjelaskan sesuatu, "Dulu semuanya saya yang handle mas, ketika saya masih tidak sesibuk sekarang. Saya yang menyiapkan tantangan selama 3 bulan. Saya yang mengisi materi tentang kepenulisan dan blogging, juga hal-hal lain yang dirasa perlu untuk dibagikan ke semua anggota yang ada."
"Cuma semakin kesini, ketika saya kemudian banyak kegiatan, saya tidak bisa menghandle semuanya. Saya sering nggak nongol di grup dan jarang aktif. Makanya, saya sangat beruntung ketika ada beberapa member One Day One Post yang punya rasa kepemilikan cukup tinggi akan komunitas maya ini, lalu berembug dan memutuskan untuk ada kepengurusan setiap beberapa bulan sekali. Karena mereka semua lah komunitas One Day One Post masih ada hingga sekarang. Semoga menjadi komunitas yang besar suatu saat."
"Aammiin..."
"Semoga member yang angkatan ke-4 ini benar-benar merasa bahwa One Day One Post adalah milik mereka, sehingga mereka akan mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya sehingga komunitas ini tetap ada."
Demikian.