Jumpa pers yang digelar menyangkut kondisi masyarakat di Samenage, Yahukimo. Foto: Islami. |
“Dalam bulan Oktober ini ada 11 orang meninggal,” Pastor John Djonga, saat menggelar jumpa pers di Rumah Bina Wamena, Rabu (18/10/2017).
Sedangkan sejak Mei 2017 lalu hingga sekarang tercatat sudah hampir 50 orang yang meninggal dengan gejala yang sama.
“Sedangkan hingga sekarang belum diketahui pasti diagnosis penyebab kematian sejumlah warga di Samenage,” kata John Djonga, menambahkan.
Pastor John Djonga telah mengirim kader kesehatan gereja memberikan pertolongan, setelah mengetahui kabar kematian misterius itu. Kader kesehatan juga memeriksa 11 warga yang akhirnya meninggal tersebut.
Tercatat total kematian warga secara misterius itu sejak bulan Mei 2017 hingga sekarang sudah hampir 50 orang, data itu termasuk tambahan 11 orang yang meninggal dalam bulan Oktober ini.
Pada awal pekan ini pemerintah daerah setempat baru mengirim seorang dokter ke Samenage, namun belum diketahui petugas kesehatan tersebut dapat melayani warga di Sembilan kampung di Samenage atau tidak.
"Saya dengar dari kader kesehatan kematian terjadi setelah masyarakat mengalami gejala badan bengkak, rambut rontok dan sesak nafas," katanya.
Sekretaris Desa Hubi Lokon, Samenage Niko Huge mengatakan, Kepala Puskesmas Pembantu dan kepala puskesmas yang di tempatkan di Samenage tidak pernah berada di tempat, meski telah terjadi kematin warga secara misterius itu. Pertolongan hanya dilakukan oleh Pastor John Djonga apabila masyarakat terkena penyakit.
“Pastor bukan kepala puskesmas, tetapi yang menyelamatkan masyarakat adalah pastor,” kata Niko Huge.
Ia minta agar kepala Puskesmas pembantu maupun puskemas utama diganti orang baru. (*)
Copyright ©Tabloi JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com