"Secara teknikal selama harga bergerak di atas level support di Rp 14.000 maka rupiah berpotensi melanjutkan kenaikan, dan jika rupiah dapat menembus level resisten di Rp 14.100 hal ini akan membuka peluang kenaikan lebih lanjut," kata dia dalam keterangan yang diterima detikFinance, Kamis (10/5/2018).
Sementara itu Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan nilai tukar rupiah akibat situasi pasar yang sedang melakukan penyesuaian terhadap perubahan kebijakan oleh Pemerintah AS.
Sebagai informasi, saat ini nilai tukar dolar AS semakin perkasa. Rabu siang (9/5), nilai tukar dolar AS mencapai Rp 14.080 atau mendekati Rp 14.100.
Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed dalam keterangan terpisah mengatakan hal tersebut merupakan dampak dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia melambat pada kuartal I-2018.
PDB Indonesia tumbuh 5,06% yoy, di bawah proyeksi 5,20% karena penurunan ekspor dan pengeluaran konsumsi publik. Walaupun konsumsi konsumen yang lambat adalah faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, hal ini mungkin berubah pada kuartal kedua 2018.
"Optimisme terhadap ekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan dapat membaik jika konsumsi meningkat menjelang bulan Ramadan," kata dia. (bazz/dtc/cnni)