Brand tak akan memberikan manfaat apapun tanpa aktivasi branding.
Sebagus apapun brand yang kita miliki tidak akan memberikan pengaruh apapun, tanpa aktivasi branding. Aktivasi branding inilah yang akan mengkomunikasikan brand dengan publik sekaligus juga menguji sejauhmana ekuitas brand tersebut.
Aktivasi branding adalah proses mendekatkan sebuah brand dengan khalayak luas dengan berbagai sarana komunikasi pemasaran, seperti event, advertising, public relation maupun direct selling.
Disinilah menariknya personal brand Muhammad "Al Amin". Dalam beberapa kisah, ternyata aktivasi brand Muhammad "Al Amin" dilakukan dengan sistematis dan profesional.
Ketika Khadijah meminta Muhammad untuk bekerjasama dalam bisnis, apa yang kali pertama menjadi acuan Khadijah mempercayakan produk yang akan ia jual ke negeri Syam.
Ternyata referensi yang dipakai Khadijah adalah personal brand Muhammad "Al Amin". Jadi, Khadijah mengajak join venture dengan Muhammad bukan karena dia tahu kalau suatu saat akan jadi nabi, melainkan karena personal brand Muhammad "Al Amin" itulah Khadijah mengapa dia mau kerjasama bisnis. Sebab Khadijah sendiri tidak tahu kalau dikemudian hari Muhammad menjadi nabi.
"Aku butuh orang untuk menjual barang daganganku ke negeri Syam. Aku butuh orang yang jujur, dapat dipercaya. Aku tahu engkau orang jujur," inilah yang disampaikan Khadijah saat menawarkan kerjasama bisnis dengan Nabi Muhammad.
Singkat cerita, Muhammad "Al Amin" berangkat ke negeri Syam didampingi asisten yang ditunjuk oleh Khadijah yaitu Maisarah.
Momentum ini menjadi ujian personal brand Muhammad dengan tagline "Al Amin'. Dan apa yang dilakukannya merupakan salah satu bagian dari aktivasi branding. Dan ternyata sukses menjaga personal brandnya sebagai Al Amin.
Proses mendekatakan brand Muhammad "Al Amin" dengan publik adalah bagian dari aktivasi branding. Tujuan aktivasi branding adalah untuk memperkuat personal brand kita sekaligus menguji sejauhmana kepercayaan publik terhadap personal brand.
Berhentikah aktivasi branding yang dilakukan Nabi Muhammad? Ternyata tidak ! Dia uji lagi personal brand Muhammad "Al Amin" dengan jangkauan lebih luas. Jika dengan Khadijah bersifat personal maka kali ini lebih luas lagi.
Aktivasi branding lain yang dilakukan Nabi Muhammad yaitu saat detik - detik hijrah dari Mekah ke Madinah. Muhammad benar - benar merawat personal brand Muhammad "Al Amin".
Saat hendak berangkat hijrah, malam harinya Muhammad memberikan pesan kepada Ali Bin Abu Thalib yang diminta menggantikan posisinya.
Nabi Muhammad memberikan pesan agar Ali tetap bertahan di Mekkah pasca Nabi Muhammad hijrah, Ali ditugaskan mengembalikan barang-barang orang lain yang dititipkan kepadanya.Resapi dan dalami bagaimana seriusnya Nabi Muhammad merawat personal brandingnya dengan tagline "Al Amin".
Kalau dalan produk komersial apa yang dilakukan Nabi Muhammad adalah Customer Relationship yang sekarang banyak dipakai perusahaan besar.
Aktivasi branding kali ini benar - benar power full karena menggunakan emotional approach dengan daya jangkau yang luas. Efek dari aktivasi ini adalah efektifnya word of mouth karena Nabi Muhammad memiliki endorse yang semakin kuat, luas dan inilah yang membuat personal brand Muhammad "Al Amin" semakin kuat.
Ekuitas personal brand Muhammad "Al Amin" semakin power full, kuat karena efektifnya word of mouth (dari mulut ke mulut). Dan WOM inilah cara yang paling efektif untuk memperkuat brand, karena menggunakan endorse atau referensi orang - orang terdekat kita sehingga trushnya jauh lebih tinggi ketimbang iklan.
Kalau Anda perhatikan dalam campaign politik, mengapa dibutuhkan testimoni sejumlah orang untuk memperkuat personal brand. Itulah cara melakukan aktivasi brand sehingga lebih kuat, karena testimoni ini lebih mengikat emosional khalayak sehingga mereka akan lebih tergerak.
Kalau dalam produk komersial dan Anda jeli, mengapa pepsodent sekarang jarang kita lihat iklannya, ada juga produk pasta gigi ciptadent dan beberapa produk lainnya,
Kalau toh ada iklanya sudah pada level reminder, bukan persuasif. Artinya iklan mereka hanya untuk mengingatkan customer mereka.
Kembali pada aktivasi personal brand Muhammad "Al Amin". Pointernya adalah aktivasi branding itu penting sebagai instrumen untuk menguji sejauhmana peenerimaan khalayak terhadap personal brand yang kita miliki atau dalam dunia bisnis dikenal istilah penetrasi pasar.
Selain itu, aktivasi branding juga bertujuan untuk mendekatkan brand kita dengan khalayak. Dari interaksi inilah akan ada ekuitas brand sehingga menjadi brand yang kokoh.
Penulis,
Karnoto