Menjaga "Nutrisi" PKS



Kreativitas memang erat kaitannya dengan fikiran, hati dan jiwa. Ketika ketiganya menyatu maka akan mewarnai hasil kreativitas itu.
~ Karnoto ~


Dengan modal rupiah yang minimalis tapi jika diolah dengan kreativitas maka akan mampu menghasilkan sesuatu karya yang mengesankan banyak keluar dana. Inilah kelebihan kreativitas, ia bergerak tanpa kenal ruang dan waktu tapi terasa keberadaanya. Kreativitas menjadi nutrisi yang mampu membuncahkan energi dan mampu memberikan energi di luar batas kemampuannya. Dan inilah yang dimiliki PKS selama ini. Maka rawat dan jagalah nutrisi ini sebaik mungkin, sebab jika tidak maka partai ini akan menjadi hambar dan tidak bertenaga.

Dulu saya sering melihat aktivitas komunikasi pemasaran melalui advertising yang kreativ dari kader-kader PKS. Mulai dari logo XL yang diubah menjadi PKS, logo simpati yang juga diubah menjadi brand PKS. Meski hanya mengadopsi dari ide orang lain, tapi ini menandakan ruang kreativitas berjalan. Dan sekarang nutrisi itu pun terlihat lagi, mulai dari pengambilan video dengan drown sehingga tampil keren, koreographi, foto yang angelinya cukup emoisonal termasuk tulisan-tulisan yang dibuat para relawan literasi yang juga menyentuh.

Begitupun saat komunikasi pemasaran menggunakan event. Banyak event kreativ yang telah dibuat, terutama mereka anak-anak muda. Memang bicara kreativitas adalah bicara hati, jiwa dan fikiran, sebab tanpa itu kreativitas tidak akan berjalan. Sebab kreativitas tidak bisa menggunakan sistem perintah yang ada adalah memantiknya dan menciptakan suasana yang memunculkan kreativitas.

Pemilu dan Kreativitas Kader PKS
Dalam hitungan beberapa bulan lagi Pemilu 2019 akan digelar. Semua partai sudah mulai pasang kuda-kuda termasuk PKS. Berbagai event yang bernuansa pemilu pun dilakukan. Penciptaan suasana ini memang penting agar ada kesiapan jauh - jauh hari dalam menghadapi "perang" di zaman demokrasi ini.

Layaknya medan pertempuran maka adu taktik, adu strategi menjadi kunci. Itu makanya seorang ahli perang China menyarankan kepada siapa saja yang hendak perang dan ingin memenangkan peperangan maka tak cukup menghimpun kekuatan internal, tapi juga tahu detail kekuatan lawan.
Jika kita mengetahui kekuatan lawan dengan detail maka seribu kali kita perang seribu kali kita menang, demikian katanya.

Di luar sana para lawan PKS pun melakukan hal sama. Dan mereka pasti mengerti dan boleh jadi sudah tahu kekuatan PKS. Dan salah satunya adalah soal kreativitas kader-kader PKS. Maka nutrisi ini harus dimasukan virus supaya mematikan fikiran, jiwa dan hati sehingga tidak bekerja dengan baik.

Beruntungnya PKS memiliki antiseptik dan punya penangkal virus yang sulit untuk dimusnakan yaitu spiritualitas. Antivirus ini terbukti cukup ampuh melindungi nutrisi dari serangan virus dan hebatnya lagi antivirus ini sulit diserang meski dengan cara apapun. Maka menjadi keharusan jika para leader di PKS selalu memberikan anti virus ini dalam setiap momentum, apakah itu pilkada maupun pemilu termasuk ketika ada nutrisi yang terkena serangan virus.

Para leader PKS harus menciptakan susana kompetisi kreativitas karena hanya inilah yang mampu memantik nutrisi kreativitas. Seperti yang saya katakan diawal bahwa kreativitas erat kaitannya dengan fikiran, hati dan jiwa. Maka poles dan sentuhlah itu dengan menciptakan suasana "peperangan" pemilu mulai dari sekarang.

Maknai pemilu menjadi trasisi menyenangkan karena itu event raya adu kreativitas bagi kader PKS. Jika susana ini mampu diciptakan maka bagi mereka yang tidak terlibat dalam event besar tersebut akan merasa rugi. Buatlah kader PKS menyesal jika tidak bisa ikut andil dalam pesta kreativitas pemilu, seperti halnya para sahabat sedih ketika tidak bisa ikut beperang dengan Nabi Muhammad SAW.

Pemilu  pasti memanas tapi buatlah panasnya itu menjadi penenang seperti kita minum air hangat saat batuk menyerang. Pemilu memang menguras energi maka buatlah suasana menyenangkan karena ada ruang ekspresi kreativitas.