Jama'ah haji warga RRC beberapa tahun lalu (foto), |
Total ada 297 jama'ah haji yang diterbangkan dengan pesawat carteran dari ibukota Gansu, Lanzhou, pada pukul 14.45 waktu setempat, kata Biro Karantina dan Pemeriksaan untuk keluar-masuk negara itu di wilayah Gansu.
Ini adalah pesawat pertama yang disewa Pemerintah Gansu dan diperuntukkan bagi jama'ah haji tahun ini.
Sejak Senin hingga Sabtu nanti, lebih dari 2.900 calon haji dari Gansu akan diterbangkan ke Arab Saudi menggunakan 10 pesawat sewaan dari ibukota Lanzhou.
Kepada para jama'ah, Biro tersebut telah menyebarkan informasi mengenai ancaman penyakit Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) saat berhaji nanti.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga berencana memberlakukan pengawasan ketat guna mencegah penyebaran MERS dan virus Zika selama pelaksanaan ibadah haji, yang dijadwalkan dimulai pada bulan September.
Tahun 2015 lalu, negeri Komunis China mengirim sekitar 14.500 jama'ah haji dari 27 wilayah administrasi.
"Saat ini (2015), ada 14.500 warga China dari 27 provinsi dan daerah telah berada di Mekkah untuk mempersiapkan ibadah haji tahunan", kata Yang Zhibo, wakil presiden asosiasi Islam China di Beijing.
Ia juga menjelaskan jika dari tahun ke tahun jumlah pendaftar haji China terus melonjak karena meningkatnya kehidupan ekonomi maupun kesadaran akan kewajiban sebagai Muslim.
"..Kehidupan (ekonomi) masyarakat yang makin membaik dalam beberapa tahun terakhir, (sehingga) lebih banyak orang mampu yang pergi haji. Jadi jumlah pendaftar terus melonjak, menyebabkan waktu antrian menjadi lebih lama lagi", katanya, seperti dikutip China Daily.
Untuk urusan haji di negeri Komunis, warga Muslim China cukup mendaftar melalui situs biro pemerintah lokal yang mengurusi hubungan beragama. (Antaranews/Xinhua/China Daily)