"Kami yakin dengan ditumbuhi tanaman teratai, anak sungai yang membelah wilayah kota akan indah dan teduh," kata Zany Taluk anggota Forum Komunitas Hijau (FKH), sebuah organisasi pecinta lingkungan hidup di Kota Banjarmasin, seperti dikutip dari Antara, Senin (22/8/2016).
Tak cuma menanami teratai, kelompok ini juga membuang tanaman-tanaman mati dan membuang sampah di sungai.
Menurut dia, ketimbang air sungai kecil di kota itu terlihat keruh dan kotor serta ditumbuhi gulma enceng gondok, lebih baik ditanami teratai yang bewarna ungu, merah, atau putih. Penanaman teratai di Sungai Banjarmasin oleh FKH ini sudah dilakukan beberapa kali.
Penanaman teratai dilakukan di sungai yang tidak dilalui perahu atau jukung. Bila sungai yang masih berfungsi sebagai alur lalu-lintas ditanami teratai akan mengganggu alur tersebut.
Dipilihnya teratai, karena selain indah ternyata tanaman ini juga bermanfaat untuk menjernihkan air sungai, menghilangkan bau amis, dan merupakan habitat biota air seperti ikan. Selain itu, teratai juga bisa diolah sebagai sayuran dan obat-obatan.
"Yang penting teratai juga bisa menyerap polutan (racun udara) serta memproduksi oksigen yang banyak diperlukan oleh makhluk hidup di muka bumi ini," papar dia.
Rencananya, teratai bakal ditanami di sepanjang sungai kiri dan kanan jalan protokol, seperti Sungai Jalan A Yani, Sungai Jl Gatot Soebroto, Sungai Jalan Teluk Dalam, sungai di Unlam, Sungai Jalan Brigjen Hasan Basri.
Sebelumnya FKH juga sudah menanam ribuan pohon trembesi, pinang, rambai, ketapang, pucuk merah, puring, lukut, putat, bintaro, kelapa gading di berbagai lokasi untuk mendukung Kota Banjarmasin sebagai kota hijau (green city).
Sumber: liputan6