Korban perang Yaman capai 10.000 jiwa

Ilustrasi (Aljazeera)

Jumlah korban tewas warga sipil dalam konflik Yaman mencapai 10.000 jiwa, dan 40.000 lainnya luka-luka, menurut petugas bantuan kemanusiaan PBB.

Jamie McGoldrick dari Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan, angka tersebut berdasarkan daftar korban yang dikumpulkan oleh fasilitas kesehatan. Jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Dalam postingan di media sosial, McGoldrick menulis, 10 juta orang membutuhkan "bantuan darurat untuk menjaga keselamatan, martabat, dan hak-hak dasar mereka".

Ini adalah kali pertama PBB memberi konfirmasi mengenai angka kematian di Yaman.

"Hal ini menandai kebutuhan segera mengatasi situasi di Yaman tanpa penundaan lagi. Ada masalah kemanusiaan besar", kata juru bicara wakil PBB Farhan Haq di New York.

Laporan ini datang setelah Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour, Hadi di Aden.

Ould Cheikh berharap dapat menghidupkan kembali prospek perdamaian di Yaman setelah Hadi menolak 'roadmap' yang diusulkan.

"Perjanjian damai, baik mengenai rencana keamanan ataupun pembentukan pemerintah inklusif, adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang yang telah memicu perkembangan terorisme di Yaman dan daerah lainnya", kata Ould Cheik.

"Saya meminta presiden bertindak cepat dan terlibat secara konstruktif dengan usulan PBB demi masa depan negara", tambahnya.

Konflik Yaman terjadi antara pemberontak Syi'ah Houthi dan loyalis mantan diktator Abdullah Saleh melawan pemerintah yang didukung koalisi pimpinan Saudi.

Koalisi memulai serangan udara pada Maret 2015 untuk mengembalikan legitimasi pemerintah yang diakui internasional. (Al-Jazeera)

Related Posts :