Andi Rio: Kemenlu Harus Beri Perlindungan Hukum Maksimal Bagi Siti Aisyah




BONEPOS, BONE - Anggota DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mendukung langkah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang meminta agar pemerintah Malaysia membuka seluas-luasnya akses terhadap Indonesia, menyusul terjadinya kasus pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang diduga dilakukan oleh Siti Aisyah.

Menurut anggota Komisi I DPR-RI ini, akses tersebut sangat penting dan diperlukan untuk memberikan pendampingan termasuk memberikan bantuan hukum terhadap Siti Aisyah, mengingat Siti Aisyah, adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

"Langkah yang dilakukan Kemenlu sudah sangat tepat, yakni  meminta akses konselor selebarnya dari pemerintah Malaysia kepada pemerintah Indonesia mengenai kasus Siti Aisyah ini," kata Andi Rio kepada Bonepso.com, Selasa malam, 21 Februari 2017.

Anggota Fraksi Golkar ini meminta agar Kemnlu RI agar meminta penjelasan secara terbukan kepada pemerintah Malaysia terkait sejauh mana keterlibatan Siti Aisyah dalam kasus tersebut, karena itu merupakan kewajiban negara penerima untuk menyampaikan kapada perwakilan negara.

Sementara itu, terkait kasus pembunuhan yang dituduhkan itu, keponakan Bupati Bone, H Andi Fahsar M Padjalangi ini tidak yakni jika Siti Aisyah pelakunya, sehingga butuh kejelasan mengenai masalah hukum yang dihadapi oleh yang bersangkutan.

"Jadi harus dicek dulu kebenaran dia membunuh. Saya tidak yakin dia membunuh. Apa motifnya ? kalau Ekonomi, suruhan orang ? Siapa orang di belakang Siti Aisyah ini," ungkap Andi Rio.

Untuk itu, itu juga Dia meminta Kemenlu RI memberikan perlindungan hukum yang maksimal bagi Siti Aisyah, maupun WNI yang terjerat kasus di luar negeri lainnya.

“Sebagai WNI, Siti Aisyah perlu mendapatkan perlindungan hukum dari negaranya. Untuk itu Kemenlu harus berperan aktif memberikan perlindungan bagi Siti Aisyah," harapnya.

Seperti yang diberitakan sejumlah media, Kim Jong-nam tewas dalam perjalanan dari bandara internasional Kuala Lumpur saat menuju rumah sakit. Kejadian itu pada saat Jong-nam sedang menunggu penerbangan ke Makau.

Kakak tiri Kim Jong-un ini tiba-tiba disergap dari belakang oleh seorang wanita, dan satu orang lagi yang diduga Siti Aisyah, dimana menyemprotkan cairan ke wajah Jong-nam.  Dari rekaman CCTV bandara memperlihatkan, dua perempuan yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terlihat keluar bandara dan pergi menggunakan taksi.

Kabar ini mencuat setelah Kim Jong-nam meninggal dan disebarluaskan oleh pemerintah Malaysia pada Selasa 14 Februari 2017 lalu dan dimuat di sejumlah media Malaysia.

PEWARTA : ILHAM ISKANDAR
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016