Bosnia akan gugat kasus genosida

Kuburan massal pembantaian Srebrenica terhadap Muslim Bosnia

Bosnia akan mengajukan banding atas putusan pengadilan PBB terhadap Serbia, menurut anggota masyarakat Muslim etnis Bosniak, Jum'at (17/2).

Pada 2007, Mahkamah Internasional (ICJ) membebaskan Serbia dari tuntutan pembunuhan, pemerkosaan dan "pembersihan etnis" di Bosnia.

Kejahatan terjadi saat perpecahan Yugoslavia dekade 1990-an. Pihak Serbia hanya dianggap gagal mencegah genosida itu.

Putusan ICJ menyimpulkan, genosida memang terjadi di Srebrenica. Sekitar 8.000 Muslim dibantai oleh milisi etnis Serbia di Bosnia.

Namun putusan tidak menyebut adanya pembantaian yang terjadi di wilayah lain.

Bakir Izetbegovic, pemimpin etnis Bosniak, telah menghubungi pengacara 'untuk mempersiapkan gugatan', menjelang batas waktu 10 tahun putusan kasus, pada 26 Februari nanti.

"Permintaan (revisi) akan diajukan pekan depan", ujar Izetbegovic dalam konferensi pers.

Tujuannya adalah membuktikan bahwa genosida terjadi secara luas dan tidak terbatas di Srebrenica.

Izetbegovic mengatakan, gugatan banding memang memiliki "resiko yang jelas" (secara politik), tapi ia tidak akan mundur.

"Mengorbankan penderitaan manusia dan (melupakan) genosida demi stabilitas politik adalah bencana bagi martabat para korban", katanya.

Menurut Izetbegovic, salah satu bukti baru yang diajukan ialah penahanan Ratko Mladic, mantan Jenderal etnis Serbia yang dihukum pengadilan kejahatan perang PBB atas perannya dalam genosida Srebrenica.

"Yang kami inginkan adalah keadilan, kami punya hak untuk itu", ujar Kada Hotic, yang telah kehilangan anaknya, suami dan dua saudara dalam genosida.

Sementara kubu Serbia dan pemimpin Kroasia menentang usaha tersebut. Menurut mereka, gugatan akan melanggar konstitusi, serta memunculkan krisis politik di negara Balkan.

Milorad Dodik, presiden daerah otonomi Srpska di Bosnia, meminta perwakilan etnis Serbia menentang upaya banding dan memulai proses pidana melawan Izetbegovic.

"Ini adalah berita buruk", ujar Aleksandar Vucic, Perdana Menteri Serbia, yang menyediakan dukungan keuangan dan logistik bagi pasukan Serbia di Bosnia selama perang. (Reuters)