Diserang militan, 2 tentara Myanmar ambruk

Muslim Rohingya berjalan mengungsi dari Maungdaw, Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Banyak dari mereka mengungsi ke Bangladesh (27/10/16, Reuters)

Dua tentara Myanmar terluka dalam bentrokan dengan sekelompok orang bersenjata di negara bagian Rakhine, Jum'at (17/2) lalu, menurut pejabat penasehat negara.

"Pasukan saat itu sedang menjaga para pekerja pagar perbatasan di Buthidaung. Mereka diserang oleh sekitar 30 orang bersenjata berseragam hitam dari bukit-bukit di sisi Bangladesh", kata pernyataan.

Penyerang bersenjata itu mundur saat tentara membalas tembakan.

Tentara Myanmar dengan persenjataan lama, di Muangdaw, Rakhine

Pihak keamanan Myanmar masih berusaha mengumpulkan informasi mengenai jumlah korban dari kelompok bersenjata.

Kantor berita Reuters belum bisa menghubungi penjaga perbatasan untuk konfirmasi, sementara kantor Penasihat Negara dan militer Myanmar belum menanggapi lebih lanjut berita itu.

Pekan lalu, Myanmar mengatakan situasi di Rakhine utara telah stabil, sehingga operasi keamanan di daerah Muslim Rohingya itu diakhiri.

Operasi panjang dilaksanakan dengan alasan mencari pelaku penyerangan pos perbatasan dekat Bangladesh pada 9 Oktober 2016. Saat itu, 9 polisi tewas.

Pemerintah Myanmar menyalahkan komunitas Muslim Rohingya dan menuduh adanya dukungan militan asing.

Namun, menurut PBB, justru terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis dalam operasi keamanan tentara Myanmar.

Hampir 70.000 penduduk Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak operasi dilaksanakan, seperti perkiraan PBB. (Reuters)