Jalan Israel hancurkan perkampungan Palestina

Skema proyek "jalan American" yang akan memotong Jabal al-Mukaber di Yerusalem Timur. Rumah yang menyentuh area kuning terancam akan dibongkar. (AlJazeera)
Otoritas pendudukan Israel telah memulai penggalian bagi proyek yang disebut "jalan Amerika".

Jalan bernama al-Touq tersebut akan menghubungkan Timur dan Barat Yerusalem. Menurut Al-Jazeera, jalan ini juga memiliki tujuan menghubungkan pemukiman ilegal Israel di utara, selatan, dan timur kota.

Jalur diatur menjembatani pemukiman Har Homa dan Maale Adumim, melewati Yerusalem.

Komite Perencanaan dan Konstruksi Kota Israel mulai mengenalkan skema jalan al-Touq sejak satu dekade lalu. Jalan akan memiliki panjang lebih dari 11 km, dengan lebar sekitar 70 meter.

Untuk membangun jalan, mereka akan mengambil sekitar 1.200 dunam (300 are) lahan Palestina di 12 titik Jabal al-Mukaber.

Konstruksi proyek telah dimulai di lingkungan Salaa, Jabal al-Mukaber. Hal ini menmbulkan kekhawatiran penduduk setempat.

"Kami hidup dalam ketakutan terus-menerus", ujar Mohammad al-Sawahra, warga Salaa.

Sebulan lalu, al-Sawahra menerima perintah pembongkaran rumah akibat proyek jalan baru tersebut.

"Sekarang, mereka ingin membangun jalan di atas reruntuhan rumah saya ...", keluhnya.

Sekitar 57 rumah (menampung sekitar 500 warga Palestina) akan dihancurkan untuk proyek "jalan Amerika", menurut Raed Basheer, pengacara Komite Pertahanan Properti Jabal al-Mukaber.

"Kami terkejut mendengar tentang proyek ini. Lebar 32 meter, dengan tambahan 32 meter di sisi jalan untuk membuat kereta. Semua rumah yang berdiri di lahan jalan tersebut, akan dibongkar", jelas Basheer.

Menurutnya, mereka diberi perpanjangan perintah pembongkarang selama 5 tahun. Namun masih tak ada kepastian apakah warga tetap dapat tinggal di sana.

Suhad Bishara, pengacara dari pusat hukum Adalah menyebut proyek jalan hanya akan bermanfaat bagi Israel dan pemukiman Yahudi.

Menurutnya, jalan tersebut memutus pemukiman Palestina secara geografis dan ekonomis. Rakyat palestina akan sulit mengakses sekolah dan pusat-pusat kesehatan.

Nabeel Basheer, warga Salaa, menganggap skema al-Touq Israel sebagai tipuan.

"(Proyek) ini dipromosikan menjadi keuntungan warga Palestina di Yerusalem Timur, tanpa menyebutkan fakta diperlukan alasan pembongkaran rumah, dan ada tujuan (disembunyikan) menghubungkan pemukiman (Yahudi)", katanya.

Israel sering melakukan penghancuran rumah untuk mengontrol atau memberi "hukuman" warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Alasan yang digunakan bervariasi, seperti bangunan tanpa izin dan hukuman terkait aksi penyerangan. (Al-Jazeera)