Kakinya hancur, Abdulbasit dalam pemulihan

Abdulbasit akan dibawa ke Turki untuk pemulihan
Abdulbasit Taan al-Satuf mengalami hari paling tragis sepanjang hidupnya. Dalam sekejab, ledakan bom dari pesawat Asssad/Rusia, membuat kedua kakinya hancur lebur.

Selain penderitaan fisik, jiwa bocah Suriah berumur 8 tahun ini juga mengalami pukulan menyakitkan. Ibu dan adik perempuannya yang berusia 5 tahun meninggal dunia dalam serangan itu.

Sementara 1 adik perempuannya yang berusia 7 tahun menderita luka serius.

Menurut jurnalis Riam Dalati, Abdulbasit akan dijemput oleh ambulans yang dikirim lembaga kemanusiaan IHH, untuk dibawa ke Turki sehingga memperoleh perawatan lebih baik.

Sempat beredar kabar anak ini telah meninggal, namun ia dilaporkan mulai stabil dan melewati masa kritis.

Kondisinya mulai terlihat stabil setelah sempat dilaporkan kritis
Sebelumnya sebuah video amatir merekam suasana pasca serangan udara di daerah al-Habeet, selatan Idlib.

"Ya Allah.. Allahu Akbar!!", begitu lantunan kata-kata yang terdengar dalam video, ketika seorang lelaki merekam suasana pasca serangan udara..

Dari lokasi kepulan, seorang lelaki tua menggendong anak kecil yang sudah tak memiliki kedua kakinya lagi.

Kaki anak itu hancur dan darah segar mengucur. Ia segera diletakkan di atas tanah dekat mobil untuk menunggu bantuan lebih lanjut.

Di luar dugaan, anak ini tiba-tiba terbangun dan berucap sesuatu.

"Ayah, gendong saya", katanya. Dialah anak 8 tahun yang kemudian diidentifikasi sebagai Abdulbasit.