Korban serangan gas Klorin di Ghouta timur |
Laporan penggunaan Klorin ini terjadi di sekitar kota Erbin, Ghouta timur, hari Kamis (9/2).
Sebelumnya Selasa lalu, Erbin mengalami sejumlah serangan rudal dari rezim Assad yang diduga juga mengandung Klorin.
Seperti diketahui, Klorin adalah gas yang sangat reaktif ketika bersentuhan dengan air. Klorin dan air akan bereaksi menjadi asam klorida yang kuat.
Jika Klorin dihirup manusia, asam klorida yang terbentuk akan merusak sel-sel dan jaringan paru-paru. Sehingga menimbulkan penderitaan bagi korban.
Serangan juga terjadi di Homs
Sehari sebelumnya, militer rezim dilaporkan melakukan "pembantaian" di al-Waer, Homs.
Pesawat tempur melancarkan 4 serangan udara dengan target perumahan. Assad juga melancarkan serangan dengan artileri.
Sebelas warga sipil tewas dan 40 warga lainnya terluka, menurut kepala kantor media lokal Osama Abo Zeid.
Serangan dimulai sejak Selasa (7/2). Pasukan rezim yang berlokasi di al-Jazeera al-Tasa'a, meluncurkan enam rudal darat dan puluhan bom mortir.
Mereka berdalih melakukan "serangan balasan" karena oposisi lebih dulu menembaki wilayahnya.
Para analis percaya, serangan Assad bermaksud menekan warga agar menyerah.
Rezim memang membuat tuntutan ke wilayah oposisi, "menyerah atau pergi" ke berbagai daerah terkepung, khususnya di sekitar Damaskus. (Orient-news)