ISIS ingin rujuk dengan al-Qaeda?

Dr. Az-Zawahiri dan al-Baghdadi (ilustrasi)
Wakil Presiden Irak, Ayad Allawi, mengklaim ISIS yang sudah mulai terdesak di Mosul berencana bersekutu dengan al-Qaeda.

"Perundingan telah dimulai. Ada sejumlah dialog antara utusan Abu Bakr al-Baghdadi dan utusan Ayman al-Zawahiri", ujarnya, lewat sebuah wawancara, Senin (17/4) malam.

Allawi mengaku mendapat kabar dari sejumlah informannya yang sangat mengetahui kondisi Irak.

Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai adanya kerja sama kedua kelompok yang selama ini bermusuhan itu.

Belum ada pula statemen dari kedua kelompok yang bisa menguatkan klaim Allawi.

Wilayah ISIS "dipanen" musuh-musuhnya sejak Oktober lalu, ketika pasukan Irak yang dibantu koalisi Amerika Serikat melancarkan operasi untuk merebut kota Mosul.

Mosul merupakan kota terpenting ISIS di Irak.

Di kota itu, al-Baghdadi pernah muncul serta mendeklarasikan "kekhalifahan" yang tidak diakui al-Qaeda.

Perlu diketahui, cikal bakal ISIS adalah al-Qaeda Irak yang kemudian "membelot" dari az-Zawahiri.

Sejak "perceraian" itu, ISIS dan al-Qaeda saling bersaing dan bermusuhan, terutama di wilayah Suriah.

ISIS dianggap sebagai Khawarij (kelompok ghuluw takfir) atau Anjing-Anjing neraka.

Sebaliknya, al-Qaeda divonis "murtad" atau bahkan murji'ah.

Zawahiri pun pernah secara terbuka mengkritik kelompok pimpinan Baghdadi itu karena dianggap menerapkan metode brutal seperti pemenggalan dan penenggelaman.

Meski demikian, sebagian kalangan "jihadis" (pro al-Qaeda) masih menaruh harapan ISIS akan bertaubat.

Bahkan kejahatan ISIS dipandang lebih ringan daripada kelompok Sunni yang "sekuler", "nasionalis" atau "antek AS".

Kalangan Jihadis lain, terutama yang di Suriah kehabisan "uzur" untuk ISIS.

Menurut mereka, militan tersebut harus bertaubat (bubar) dan orang-orangnya dihukum qisas agar masalah impas. (CNN Indonesia/Reuters/rslh)

Related Posts :