Demonstran memainkan peran sebagai tahanan palestina dalam unjuk rasa di Gaza, sebagai solidaritas terhadap aksi mogok makan (17/4/2017. Reuters) |
Aksi dilakukan sebagai tanda protes atas kebijakan penahanan tanpa pengadilan yang diterapkan Israel sejak 1980-an.
Pemogokan dipimpin oleh tahanan terkemuka Marwan Barghouti (58), pemimpin utama gerakan Fatah dari Organisasi Pembebasan Palestina.
Barghouti dinyatakan bersalah atas pembunuhan warga Israel selama aksi perlawanan tahun 2000-2005.
Dalam sebuah opini di New York Times, Senin, Barghouti menyebut pemogokan sebagai satu-satunya caramendapatkan konsesi setelah pilihan lain gagal.
"Melalui mogok makan ini, kami berusaha mengakhiri penyiksaan tahanan Palestina dan tahanan lain yang telah merasakan penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat serta kelalaian medis. Beberapa tewas dalam tahanan", tulisnya.
Media Israel dan Palestina mengatakan, Barghouti sudah dipindahkan ke penjara lain di pusat penahanan Israel dan diisolasi dari tahanan lain.
Israel membantah penganiayaan terhadap tahanan Palestina.
Menteri Keamanan Umum Gilad Erdan mengatakan, aksi protes yang dipimpin Barghouti "diminta oleh politik internal Palestina dan tuntutannya tidak masuk akal".
"Para tahanan Palestina bukan tahanan politik. Mereka dihukum atas tuduhan terorisme dan pembunuh. Mereka dibawa ke pengadilan dan diperlakukan dengan baik di bawah hukum internasional", klaim kementerian itu.
Tapi 'Perkumpulan Tahanan Palestina' menegaskan, permintaan utama dari aksi ini adalah agar Israel menghentikan penahanan tanpa pengadilan pada sekitar 500 warga Palestina yang saat ini ditahan, termasuk mengakhiri pengasingan.
Mereka juga menuntut layanan medis yang lebih baik dan pembebasan narapidana cacat atau penderita sakit kronis.
Menurut pejabat Palestina, sekitar 1.500 narapidana berafiliasi dengan berbagai macam faksi politik, termasuk Fatah dan Hamas.
Sekitar 1.100 narapidana di delapan penjara mengikuti aksi pemogokan ini, menurut juru bicara Layanan Penjara Israel.
Hampir 6.500 warga Palestina ditahan di 22 penjara Israel, ujar Qadoura Fares, Kepala Perkumpulan Tahanan Palestina yang melakukan advokasi bagi setengah jumlah tahanan.
Aksi pemogokan juga memicu unjuk rasa solidaritas di Gaza dan kota Bethlehem di Tepi Barat. (Reuters)