Rusia klaim Assad bersedia kerjasama penyelidikan

Ilustrasi (Arab News)
Militer rezim Suriah bersedia menghentikan serangan di sekitar wilayah oposisi yang dilanda serangan kimia awal bulan ini.

Penghentian serangan dilakukan agar para ahli dapat melakukan penyelidikan, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Senin (24/4).

"Angkatan bersenjata Suriah telah menyatakan kesiapan menghentikan pertempuran di Khan Syeikhun jika misi khusus ahli dikirim ke sana untuk menyelidiki kejadian 4 April lalu", menurut pernyataan kementerian.

Moskow menambahkan, Damaskus juga "siap mengumumkan moratorium (penundaan) lengkap mengenai aktivitas pasukan, penerbangan, dan artileri di wilayah itu".

Mereka akan memberi akses bagi para peneliti menuju pangkalan udara Shayrat, yang diduga sebagai basis peluncuran serangan.

Sejauh ini Damaskus belum membuat pengumuman resmi.

Serangan kimia di kota oposisi Khan Syeikhun, 4 april lalu jatuh di wilayah sipil. Yaitu dekat lumbung pangan dan perumahan.

Serangan ini menewaskan sekitar 90 orang, termasuk anak-anak. Negara Barat yakin Assad bertanggung jawab atas serangan.

Rusia secara konsisten berusaha melindungi sekutunya itu. Mereka mengeluarkan cerita bahwa pejuang oposisi memiliki bahan kimia di gudang senjata dan terkena serangan udara.

Moskow juga mengecam serangan AS ke pangkalan udara Shayrat milik pemerintah Assad.

Selain itu, Rusia meragukan penyelidikan dari badan pengawas kimia OPCW, mengkritik organisasi tersebut karena dituding tidak mengirim para ahli ke lokasi serangan.

Moskow berupaya memulai "penyelidikan" baru, sementara kepala OPCW Ahmet Uzumcu memberikan hasil tes yang "tidak dapat dibantah" mengenai penggunaan gas sarin dalam serangan.

Perlu diketahui, rezim Assad memang memiliki riwayat memiliki jenis gas saraf tersebut. (Arabnews/rslh)

Related Posts :