Demi Memuluskan Proyek, Disperindag Bone Diduga Palsukan Data

FOTO: BONEPOS/SUPARMAN.
BONEPOS, BONE - Diduga demi memuluskan pelaksanaan proyek Revitalisasi IKM Pengolahan Logam di Dusun Bilae, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat diduga nekat melakukan manipulasi alias memalsukan data para pengrajin (Pandai Besi-red).

Adanya dugaan manipulasi data pengrajin ini terkuak setelah sejumlah warga termasuk H. Sakur, mantan Desa Lappo Ase membeberkan kejanggalan pada proyek yang menelan anggaran Rp 1,6 Miliar lebih itu. Dimana dalam data tersebut diklaim ada 25 orang pandai besi, sementara fakta dilapangan hanya 5 orang saja.

"Saya pernah disodorkan oleh Disperindag nama-nama pengrajin untuk ditandatangani. Namun saya menolak, karena banyak saya tidak kenal. Makanya saya minta dibuat ulang untuk ditelusuri, hanya saja sekarang tidak ada," ungkap H Sakur.

Hal senada diungkapkan oleh pelaksana tugas Desa Lappo Ase, Arifuddin. Dimana menurut dia untuk data pengrajin sebenarnya yang memenuhi klasifikasi itu hanya ada di Dusun Abbolange, karena setahu dirinya di wilayah dusun Bilae hanya ada lima pandai besi.

"Cuma lima pandai besi di Bilae, yakni, Mustafa, Ibe, Ambo Asse, Ambo Upe dan Tamrin. Itu saja yang murni panre bessi (pandai besi), selebihnya saya tidak tahu," sebutnya.

Sementara itu, salah satu warga yang sempat namanya dimasukkan dalam data pandai besi oleh pihak Disperindag Bone yakni Tanggung, mengaku malah dirinya tidak tahu menahu soal proyek tersebut, dirinya malah mengaku bahwa profesinya bukan pandai besi melainkan pengraji sarung parang saja.

"Saya hanya di data. Saya tidak tahu lebih jauhnya seperti apa. Pekerjaan saya cuma buat sarung parang yang dari kayu," ungkap Tanggung yang mengaku kalau dirinya bukan warga dusun Bilae.

Sebelumnya, Kepala Disperindag Bone, H Andi Sumardi Sulaiman mengatakan, bahwa alasan pemindahan lokasi poryek tersebut lantaran di tempat awal yakni Dusun Abbolange terkendala masalah pembebasan lahan, sehingga harus dipindahkan ke dusun Bilae, karena ditempat tersebut juga memiliki pandai besi.

"Saya rasa yang keberatan dengan pemindahan lahan proyek ini, mungkin hanya orang-orang yang ada juga tanahnya di Abbolange. Tapi apa boleh buat proyek ini harus diselesaikan secepatnya mumpung ada bantuan," ungkap Sumardi kepada Bonepos.com Minggu sore, 14 Agustus 2016 lalu.


PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : RISWAN 
COPYRIGHT © BONEPOS 2016