Wakil Sekretaris-Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Stephen O'Brien |
Ia menyampaikan hal tersebut lewat sambutannya pada pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Saya menyerukan kepada semua anggota dewan yang memiliki aset operasi militer di Suriah agar mengambil langkah-langkah konkret dalam menghentikan pemboman di wilayah sipil", seru O'Brien, khususnya kepada rezim Suriah dan Rusia.
Rusia dan China telah melindungi pemerintah Assad dari sanksi DK PBB yang mencoba menghentikan perang.
Mereka juga menolak tawaran untuk membawa perang Suriah ke Mahkamah Pidana Internasional. Sejauh ini, Rusia bahkan telah memveto lima resolusi Dewan.
"Aleppo telah menjadi zona pembantaian", jelas O’Brien kepada 15 anggota DK PBB.
Ia menambahkan jika tidak ada bantuan PBB yang berhasil mencapai Aleppo timur selama empat bulan.
"Warga sipil sedang dibom oleh pasukan Suriah dan Rusia. Kalaupun mereka dapat bertahan hidup dari serangan itu, mereka akan kelaparan besok”, keluhnya.
Namun Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin justru menyerang perkataan O'Brien. Ia mengatakan sambutan itu "arogan" dan mengkritik O’Brien agar tidak berbicara tentang penghentian serangan udara Rusia.
"Jika kita perlu diceramahi, lebih baik kita pergi ke gereja. Saya harap anda mengatakan hal semacam ini dalam novel yang mungkin anda tulis suatu hari nanti", kata Churkin.
Ia juga membantah bahwa pesawat-pesawat Rusia telah menjatuhkan selebaran di Aleppo timur yang meminta orang-orang untuk “meninggalkan Aleppo atau dimusnahkan".
Beberapa negara sontak membantu O’Brien menghadapi perwakian Rusia itu. Terutama Amerika, Inggris, dan Perancis.
Mereka mengatakan: “Hal yang diinginkan Rusia dari PBB hanyalah sebuah pujian. Namun, kalian (Moskow) tidak akan mendapatkan ucapan selamat jika tidak berkomitmen menghindari kejahatan perang”
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain marah. Bulan demi bulan keadaan makin memburuk, dan tidak ada yang benar-benar dilakukan untuk menghentikan perang atau penderitaan", ungkap O’Brien kepada DK.
"Jika anda tidak mengambil tindakan, tidak akan ada lagi orang Suriah ataupun Suriah itu sendiri yang akan diselamatkan. Dan itu diwarisan oleh dewan ini, sebuah aib untuk generasi kita", kata O'Brien. (Reuters)