BONEPOS, BONE - Lembaga Perlindungan Perempuan (LPP) Kabupaten Bone menggelar diskusi untuk membahas program kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Diskusi yang menghadirkan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Bone selaku nara sumber ini berlangsung di sekretariat LPP Bone, Jalan Andi Malla, Watampone, Rabu 3 November 2016.
Dalam diskusi itu, Kepala Seksi KIA Dinkes Bone Hj.Kartini Abbas, mengatakan bahwa pihaknya selama ini telah gencar mensosialisasikan program tersebut pada setiap Desa dan Kelurahan. Hal tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka menekan angka kematian ibu dan anak yang sedang menjalani proses persalinan.
Meski demikian, Kartini sendiri tidak menampik jika berdasarkan hasil pendataan dari tahun ke tahun selama ini angka kematian ibu cenderung mengalami peningkatan.
"Program deteksi dini KIA ini sudah berjalan sehingga angka persalinan ibu dan kelahiran anak untuk saat ini sudah dapat diketahui, namun dari tahun 2014 hingga 2016 angka kematian Ibu ini tergolong meningkat," ungkapnya.
Dijelaskannya, bahwa adapun penyebab dari meningkatnya angka kematian ibu itu diantaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pelayanan persalinan oleh tim medis, faktor akses wilayah serta faktor keputusan dari pihak keluarga.
Sementara itu, Direktur LPP Bone Andi Ratnawati mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja menghadirkan pihak Dinkes Bone selaku nara sumber untuk membahas tentang program KIA yang selama ini menjadi salah satu program perhatian dari LPP Bone.
"Dengan adanya peningkatan angka kematian ibu ini, kami meminta agar pihak Dinkes dapat lebih optimal lagi melakukan sosialisasi. Salah satunya dengan melibatkan dan bekerjasama dengan kepala desa serta tokoh-tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan program KIA ini," Kata Ratna.
Selain itu, Ratnawati juga Dinkes diharapkan mampu mensosialisasikan program KIA secara menyeluruh dimana saat ada pertemuan atau sosialisasi, termasuk menghadirkan suami atau orang tua dari ibu yang sedang hamil.
"Kita harapkan Dinkes agar menghadirkan keluarga dekat dari ibu yang sedang hamil itu, suami atau orang tuanya, karena mereka semua dapat membantu memberi pemahaman atau memberi tindakan pertolongan medis sesuai program yang sudah disosialisasikan," harapnya.
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : RISWAN
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
Dalam diskusi itu, Kepala Seksi KIA Dinkes Bone Hj.Kartini Abbas, mengatakan bahwa pihaknya selama ini telah gencar mensosialisasikan program tersebut pada setiap Desa dan Kelurahan. Hal tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka menekan angka kematian ibu dan anak yang sedang menjalani proses persalinan.
Meski demikian, Kartini sendiri tidak menampik jika berdasarkan hasil pendataan dari tahun ke tahun selama ini angka kematian ibu cenderung mengalami peningkatan.
"Program deteksi dini KIA ini sudah berjalan sehingga angka persalinan ibu dan kelahiran anak untuk saat ini sudah dapat diketahui, namun dari tahun 2014 hingga 2016 angka kematian Ibu ini tergolong meningkat," ungkapnya.
Dijelaskannya, bahwa adapun penyebab dari meningkatnya angka kematian ibu itu diantaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pelayanan persalinan oleh tim medis, faktor akses wilayah serta faktor keputusan dari pihak keluarga.
Sementara itu, Direktur LPP Bone Andi Ratnawati mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja menghadirkan pihak Dinkes Bone selaku nara sumber untuk membahas tentang program KIA yang selama ini menjadi salah satu program perhatian dari LPP Bone.
"Dengan adanya peningkatan angka kematian ibu ini, kami meminta agar pihak Dinkes dapat lebih optimal lagi melakukan sosialisasi. Salah satunya dengan melibatkan dan bekerjasama dengan kepala desa serta tokoh-tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan program KIA ini," Kata Ratna.
Selain itu, Ratnawati juga Dinkes diharapkan mampu mensosialisasikan program KIA secara menyeluruh dimana saat ada pertemuan atau sosialisasi, termasuk menghadirkan suami atau orang tua dari ibu yang sedang hamil.
"Kita harapkan Dinkes agar menghadirkan keluarga dekat dari ibu yang sedang hamil itu, suami atau orang tuanya, karena mereka semua dapat membantu memberi pemahaman atau memberi tindakan pertolongan medis sesuai program yang sudah disosialisasikan," harapnya.
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : RISWAN
COPYRIGHT © BONEPOS 2016