Presiden Donald Trump menyebut Raja Arab Saudi sepakat memperketat kesepakatan nuklir Iran. (REUTERS/Carlos Barria) |
Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump dan Raja Arab Salman sepakat untuk memperkuat secara ketat kesepakatan nuklir Iran.
Trump dan Raja Salman "sepakat akan pentingnya memperkuat secara ketat 'Rencana Aksi Komprehensif Bersama' dengan Iran".
Kedua pemimpin juga membahas aktivitas Iran di kawasan (Timteng) yang semakin tidak stabil. Ungkap sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Senin (30/1).
Keduanya berbicara melalui sambungan telepon. Selain masalah Iran, mereka juga membahas soal terorisme "Islam radikal", hingga zona aman di Suriah dan Yaman.
Namun, tidak ada rincian lebih jauh mengenai rencana-rencana ini.
Trump menentang kesepakatan nuklir yang ditandatangani Iran dan sejumlah kekuatan global, termasuk AS, tahun 2015 lalu.
Tapi, dalam kampanyenya, Trump menyatakan ingin membatalkan kesepakatan itu.
Beberapa menteri pilihannya juga telah mengadopsi sikap anti-Iran, termasuk kandidat Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, yang ingin merevisi kesepakatan secara keseluruhan.
Sebaliknya, Arab Saudi kecewa dengan kebijakan luar negeri AS era Obama yang dipandang lembek, bahkan condong memihak Iran. (CNN Indonesia)