Kota Pekalongan
Petani bisa menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan layak untuk diidolakan, demikian dikatakan Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi dalam kegiatan Rakor yang memepertemukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan dengan stakeholder seperti Dinas Pertanian dan Pangan, Kodim 0710/Pekalongan dan lainya.
Menurut Dandim, sejak ketergantungan impor beras mulai berkurang, bahkan sejak tahun 2016 Indonesia sudah tidak lagi mendatangkan beras dari luar negeri.
"Produksi beras kita sudah surplus 1,7 juta ton. Dengan hasil tersebut, kita malah bisa mengekspornya ke luar," terang Dandim.
Namun demikian, target 100 persen nasional swasembada beras dan pangan masih di kisaran 89 persen dari yang dicanangkan. Oleh sebab itu, masih ada 11 persen lagi yang akan kita kejar.
Dandim menjelaskan, dari data yang sudah disampaikan, TNI akan terus mendorong percepatan pertanian, melakukan pendampingan kepada petani dan berkontribusi pada pembangunan daerah melalui peningkatan hasil pertanian.
"Hal tersebut akan menjadikan sektor pertanian menjadi idola dan menjadi petani juga bisa sukses," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim selain mengajak petani dan kelompok tani untuk memerangi tengkulak juga membeberkan teknik pertanian terpadu yang manfaatnya bisa diraskan oleh para petani.
"Mudah-mudahan dengan adanya koordinasi bersama ini, kendala yang menghambat percepatan hasil pertanian bisa diatasi dan kesejahteraan petani pun jadi meningkat," paparnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Agus Jati Waluyo menambahkan, koordinasi dengan beberapa pihak dalam rakor bersama ini untuk mencari upaya peningkatan capaian target program pemerintah di bidang pertanian.
"Harapanya dengan bekerjasama, target swasembada pangan terutama beras bisa terwujud," ucap Jati.