Ada 58 saham yang turun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 101 saham dan 94 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 898,895 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 441,891 miliar.
Sementara itu, ada delapan sektor yang memerah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni: sektor industri dasar turun 0,73%, sektor infrastruktur turun 0,48%, dan sektor keuangan turun 0,35%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers antara lain: PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 2,54% menjadi Rp 9.575, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,76% menjadi Rp 1.410, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 2,05% menjadi Rp 2.860.
Di posisi top gainers, terdapat saham-saham: PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 4,08% menjadi Rp 2.050, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 1,87% menjadi Rp 2.180, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,13% menjadi Rp 6.725.
Asia Sideways
Pasar saham Asia diperdagangkan sideways pada transaksi Selasa (14/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei mencatatkan kenaikan 0,06% di awal transaksi.
Saham Toshiba tergerus 3,76% setelah harian bisnis Nikkei melaporkan perusahaan kemungkinan tidak dapat lanjut menyusul kerugian besar terkait nuklir.
Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,16%. Pewaris bisnis Samsung Jay Y Lee terlihat di pengadilan khusus Korea Selatan pada Selasa pagi. Dia menjadi tersangka kasus penyuapan dalam skandal politik yang mengguncang negara tersebut.
Sementara itu, indeks ASX 200 Australia mencatatkan kenaikan 0,33%. Sejumlah saham tambang besar Negeri Kanguru menorehkan kenaikan. Sebut saja Rio Tinto yang naik 1,39%, Fortescue Metals naik 2,18%, dan BHP Billiton naik 0,57%.
Dollar AS juga memiliki momentum, setelah kemarin melonjak ke posisi tertinggi dalam tiga pekan terakhir., dan merunduk lagi ke posisi 101,01 terhadap keranjang mata uang dunia di perdagangan Asia.
Pada pukul 07.00 waktu Singapura, yen melemah terhadap dollar AS ke posisi 113,75. Sedangkan dollar Australia bergerak stabil di posisi US$ 0,7638.
Bursa Asia bergerak stabil menyusul rekor pada Wall Street dan penguatan dollar AS. Pelaku pasar global berharap pada reformasi kebijakan pajak Donald Trump.
"Fokus masih tetap pada pasar saham AS, di mana indeks S&P 500 melonjak tinggi di tengah kenaikan solid sektor finansial, teknologi, dan industri," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Ltd.
Dia menambahkan, reli pasar saham global bisa berbalik arah jika detil kebijakan pajak Trump yang fenomenal dirilis. (bazz/kontan)