Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Reuters). |
Ia tidak setuju pada kebijakan Hassan Rouhani untuk membuka diri terhadap Barat dan mencari investasi asing.
Khamenei mengingatkan, "Para kandidat harus berjanji untuk fokus pada kemampuan nasional dan domestik dalam menyelesaikan masalah ekonomi daripada melihat ke luar negeri", ujarnya dalam siaran televisi pemerintah.
Sementara itu di Kandidat Syi'ah garis keras, Ebrahim Raisi, berjanji menciptakan lebih dari 1,5 juta pekerjaan per tahun jika terpilih.
Tak kalah, kandidat lainnya, Walikota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf juga berjanji akan menciptakan 5 juta pekerjaan per tahun.
Raisi mengemukakan alasannya tidak ingin menjadikan Barat sebagai "percontohan".
"Kita harus membuat perusahaan manufaktur kembali berproduksi, dan untuk ini, kita tidak perlu melihat dari negara asing", ujar Raisi, sekutu dekat Khamenei.
Presiden Rouhani dinilai lamban dalam memulihkan kodisi ekonomi, meski telah mengakhiri sanksi internasional lewat membuat kesepakatan pembatasan program nuklir.
Bank-bank terkemuka dunia masih menahan diri dari melakukan bisnis dengan Iran.
Sehingga hal ini tetap saja memperlambat upaya pembangunan perdagangan luar negeri dan investasi Iran.
Walaupun inflasi turun jadi satu digit dan GDP riil naik sebesar 7,4 persen, IMF pada Februari melaporkan pertumbuhan Iran di sektor non-migas rata-rata hanya 0,9 persen.
Menurut lembaga tersebut, kiranya cukuplah ini mencerminkan kesulitan Iran dalam mengakses keuangan internasional. (Reuters)