Paus Fransiskus (Reuters) |
Dalam sebuah pidato kepada warga Mesir minggu ini, Francis berharap kunjungannya akan membawa perdamaian dan mendorong dialog serta rekonsiliasi dengan dunia Islam.
Ini adalah saat yang berat bagi Koptik Mesir, komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. Tiga minggu lalu, serangan bom bunuh diri ISIS di dua gereja membunuh 45 jamaah.
Pemboman katedral sebelumnya juga menewaskan 28 orang pada bulan Desember. Ancaman ini membuat ratusan orang Kristen melarikan diri dari Sinai Utara, tempat utama kelompok tersebut.
"Setelah semua rasa sakit yang kita alami ... kami yakin bahwa negara mengambil langkah-langkah keamanan yang kuat untuk mencegah terorisme dan melindungi gereja-gereja," ujar Pastor Boulos Halim, juru bicara gereja Ortodoks Koptik.
Paus akan bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb, Dan Paus Tawadros II, kepala Gereja Ortodoks Koptik yang berhasil lolos dari pemboman gereja Alexandria pada perayaan Minggu Palma.
Ia diharapkan memberi pidato pada konferensi dialog keagamaan di Al-Azhar. Ini adalah upaya memperbaiki hubungan yang diputus oleh Tokoh Islam Mesir 2011 lalu, yang menganggap Paus Benediktus melakukan penghinaan terhadap Islam.
Gabriel Said Reynolds, profesor studi dan teologi Islam di Universitas Notre Dame, menilai kunjungan Paus ke negara Muslim menunjukkan komitmennya memperbaiki hubungan Islam-Kristen. (Reuters)