Ada sebuah buku yang saya beli di tahun 2010 pada pameran buku bertajuk Islamic Book Fair Jakarta. Buku ini sangat tebal dan berat, judul aslinya adalah Ad Daa' wa Ad Dawaa' karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Ketika itu, saya membeli buku ini dengan harga yang tidak begitu mahal, hanya 96ribu saja.
Oiya, dalam bahasa Indonesia, buku ini berjudul Macam-Macam Penyakit Hati yang Membahayakan dan Resep Pengobatannya.
Sudah 6 tahun lebih saya memiliki buku ini, tapi malangnya, hingga saat ini, saya belum khatam juga. Dulu, ketika membelinya, saya hanya teringat sebuah pesan dari almarhum bapak saya di kampung, ia bilang, "Pokoknya, kalau bisa, setiap bulan beli lah buku. Simpan di rumah. Kalau nanti kamu tidak sempat membacanya, maka barangkali anak cucumu yang akan melahapnya."
Saya diam ketika itu, mendengarkan penuh ketakziman.
"Atau..." bapak saya melanjutkan, "nanti, akan ada masanya kamu malu dengan tumpukan yang semakin banyak tapi tidak kamu baca juga."
...dan malam ini, ketika selesai berjamaah di masjid, kalimat bapak yang kedua benar adanya.
Ceritanya, saya sedang duduk di samping rak buku saya, melihat betapa ternyata, buku saya sudah lumayan banyak. Tapi ketika saya lihat satu demi satu, ternyata, saya baru sedikit sekali melahap mereka. Hanya satu dua saja yang khatam. Sisanya, lebih banyak menjadi pajangan saja. Jarang disentuh sehingga berdebu.
Malam ini, ketika saya tertegun menyaksikan buku-buku di rak, Allah menggerakkan saya mengambil buku ini dan membacanya. Dalam hati saya, ada niat yang terhujam, "Saya akan menyelesaikan satu demi satu koleksi saya ini. Bismillah..."
Entah bagaimana ke depannya, Wallahu a'lam. Tapi semoga saya bisa.
Nah, pada bab awal buku ini, poin yang dibahas adalah tentang doa. Judul sub babnya adalah Doa adalah Obat.
Buku ini bilang, doa adalah obat yang sangat bermanfaat bagi kaum muslimin. Terutama orang yang beriman. Yang percaya adanya Allah dan hari akhir, yang yakin bahwa Allah adalah Rabb yang maha segala-galanya. Yang akan mengabulkan setiap permintaan dan doa yang dilantunkan hambanya di dunia, manusia.
Doa adalah obatnya musibah.
Artinya apa? Artinya adalah, ketika seseorang mendapatkan musibah di dunia entah itu kemiskinan, kematian, kecelakaan, sakit yang menahun, atau apapun, maka doa adalah obat yang bisa menjadi menentram bagi orang-orang yang percaya.
Kita ditimpa kemiskinan dan kemelaratan, maka berdoa lah kepada Allah. Berdoa diberikan kesabaran, berdoa minta diberikan kemudahan, dan ketenangan dalam segala kekurangan yang ada. Berdoa juga, agar dikuatkan iman dan takwa, sehingga kemiskinan yang ada di diri kita, tidak membawa kita kepada jurang kekafiran dan kekufuran.
Kita ditimpa penyakit yang menahun, maka berdoa lah kepada Allah. Doanya apa? Minta agar Allah menjadikan sakit itu sebagai penebus dosa-dosa kita, sehingga kelak di akhirat, kita menjadi lebih mudah dalam proses hisab yang dilakukan. Minta juga kepada Allah agar segera diangkat penyakit itu, minta kesembuhan. Juga jangan lupa mintalah kepada Allah kesabaran.
Ditimpa apapun kita, maka berdoa lah. Karena doa adalah obat yang paling mujarab.
Buku ini juga menjelaskan di bagian awal, bahwa ketika doa bersanding dengan sebuah musibah, maka doa mempunyai tiga kondisi, yaitu:
1. Doa yang lebih kuat dibandingkan musibah yang menimpa, sehingga doa itu kemudian mampu menjadi penyembuh yang baik. Doa kita menang, dan musibah menjadi hilang dari kehidupan kita.
2. Doa yang lebih lemah dibandingkan musibah yang menimpa, sehingga doa tidak mampu menghilangkan musibah. Akan tetapi, doa tetap bermanfaat karena dengan doa, musibah yang dialami menjadi lebih ringan dibandingkan jika ia tidak berdoa kepada Allah.
3. Doa yang kekuatannya sama dengan musibah yang menimpa. Sehingga karenanya, doa ini akan pas ukurannya dalam mengangkat musibah yang menimpa kita.
Dari ketiga kondisi doa ketika bersandingan dengan musibah, maka diketahuilah bahwa dalam kondisi apapun doa sangat bermanfaat dalam kehidupan kita.
Maka semoga, saya dan pembaca sekalian, bisa diberikan kemudahan dalam berdoa kepada Allah.
Demikian.